Selasa, 10 Mei 2011

Admiring for twice

Reading my friend's blog made me so amazed. How big her passion are, how good her life planning is, and how consistent her step is. she had told about her planning since she came to her campus at first, and making planning every year. I know that many of us who have made some planning or dreams for our life, but for some cases not all of us would be consistent for our dreams. And now, she is on study at Japan, getting master degree. Wonderful.. And i know, that there are too much differences between someone whom ordinary person and extraordinary person just based on her thinking and her habit commonly. Hope we could make our choices just to make us different than other (in positive side. of course). Just because.. we can do it!!

Senin, 09 Mei 2011

Millenium Development Goals (MDGs)

Siapa yang pernah mendengar istilah ini?
Siapa yang sedang berkecimpung untuk mengejar target diatas?
Siapa yang belum pernah mendengar istilah ini sama sekali?

Millenium Development Goals (MDGs), saat ini, menjadi perbincangan yang serius di kalangan pemerintah, swasta, LSM, LSOM, maupun sektor lainnya. Hal ini dikarenakan penetapan tahun 2015 sebagai target akhir dari Goals ini.

Anggaplah, kita masih sama sekali buta tentang MDGs. Apa itu MDGs dan apa saja isinya ya?

Secara kronologis, lahirnya delapan butir sasaran pembangungan Millenium Development Goals (MDGs) tak bisa dilepaskan dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium atau Millenium Summit yang berlangsung di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, September 2000 silam. Para pemimpin dunia pada kesempatan itu mengadopsi apa yang dikenal sebagai Deklarasi Millenium PBB. Dengan itu Negara deklarator setuju untuk menjalankan kemitraan global baru guna mengurangi kemiskinan absolute dan menetapkan sejumlah sasaran terkait waktu-dengan tenggat tahun 2015- yang kemudian dikenal sebagai Sasaran Pembangungan Milenium atau MDGs. Menyusul kesepatakan dalam KTT Milenium, tahun 2002 Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mencanangkan Millenium Project guna mengembangan langkah konkret bagi dunia untuk mencapai MDGs.

Nah..seperti itulah, kronologis singkat tentang keluarnya delapan butir MDGs yaitu :

1. Mengakhiri kemiskinan dan kelaparan
2. Pendidikan universal
3. Kesetaraan gender
4. Kesehatan anak
5. Kesehatan Ibu
6. Penanggulangan HIV/AIDS
7. Keberlanjutan lingkungan
8. Kemitraan Global

Masing-masing negara, memiliki strategi tersendiri untuk mencapai MDGs ini. Ironisnya, sejak tahun 2005 hingga 2009, laporan lembaga-lembaga seperti ADB, UNDP serta komisi Ekonomi dan Sosial PBB selalu menempatkan Indonesia pada posisi Negara yang rentan. Indeks kerentanan pencapaian MDGs Indonesia berada pada posisi menengah bersama Filipina, Nepal, dan Papua Nugini, serta lebih buruk dibandingkan Vietnam, Banglades dan India.

Namun, bayangkan dengan negeri tetangga, Malaysia, dimana MDGs mereka sudah tercapai pada tahun 2003 lalu, sementara itu di Filipina satu hal yang jadi fokus adalah menempatkan hak tanah bagi kaum miskin kota sebagai prioritas, agar orang miskin memperoleh martabatnya kembali sebagai manusia yang mandiri dengan seluruh haknya sebagai manusia.

Lantas, bagaimana dengan Indonesia???

Sedangkan berdasarkan Rapat Kerja Presiden dengan para gubernur di Istana Tampaksiring, Bali, 19-21 April 2010 muncul pernyataan, bahwa tiga sasaran MDGs berpotensi gagal dicapai pada tahun 2015. Kemungkingan tidak tercapainya tujuan itu ditunjukkan oleh indikator angka kematian ibu melahirkan yang masih tinggi, pencegahan HIV/AIDS dan indikator tutupan lahan pada sector kehutanan yang belum optimal (kompas 21/4/10).

Bagaimana ini??
Memang berat, tugas untuk Indonesia dalam mengejar ketertinggalannya. Dimana Angka Kematian Ibu di Indonesia saja masih sangat tinggi dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara (WHO, 2005).


Millenium Development Goals (MDGs)

Semoga saja, dengan adanya MDGs ini, Indonesia bisa semakin bersemangat untuk mensejahterakan rakyatnya melalui delapan butir dalam MDGs. Walaupun serangan teror kerap masih terjadi, dan juga permasalahan intern lainnya (yang mungkin tidak tercantum dalam MDGs), tapi semoga saja.. masih bisa.. dan pasti bisa... :-)

Lajang vs Menikah


Mendapatkan situs lajang dan menikah di blog teman, membuat saya tertarik untuk membacanya. Ternyata, isi blog ini sangat menghibur dan menurut saya "apa adanya". Great!!

Lajang vs Menikah
Tentunya, bagi yang baru saja atau yang sudah lama menikah, dapat merasakan bedanya ketika masih single dulu, dan ketika sudah menikah sekarang. Dulu, kita masih bisa jalan-jalan kemanapun kita mau tanpa harus izin ke suami (contoh kecilnya..), dan masih banyak perbedaan-perbedaan lainnya yang membuat diri beradaptasi.

Salah satu cerita yang menurut saya bagus, adalah tentang kisah seorang kawan penulis blog yang sedang hamil. Disatu saat, penulis bertanya tentang perasaan sang kawan (wanita) yang sedang hamil? lalu, sang kawan hanya menceritakan seputar kesehatannya, keadaan janinnya yang baik dlsb.
Sedangkan di sisi yang lain (sang suami-yang juga teman penulis blog), ketika ditanyakan hal yang serupa,mengenai kehamilan sang istri, maka kawan tersebut, justru meminta untuk diberikan side job lainnya, wuaah..berhubung dibenakknya saat itu, adalah mengenai pengeluaran financial yang ketika istrinya sedang hamil dan melahirkan kelak tentu akan sangat besar..

Nah..inilah sebuah qoute yang merefleksikan kejadian diatas... :-)

A woman worries about the future
until she gets a husband,
while a man never worries about the future
until he gets a wife.
Proverb


Yang menurutku, artinya seperti ini..
Seorang wanita single akan merasa sangat khawatir dengan masa depannya, hingga ia menikah dan bersuami. Sementara pria, yang sebelumnya tidak terlalu memikirkan masa depan, merasakan bertambahnya bebannya, justru ketika ia menikah dan beristri.. :-)
Oke.. Nice...

well... proverb diatas, ada benarnya..
Tapi, tidak sepenuhnya benar..
karena pria pun akan merasakan sangat bahagia justru ketika ia sudah menikah dan bahkan punya anak. Kerja keras yang ia lakukan selama ini, memiliki muara yang pasti sehingga tahu kemana harus kembali setelah kerja..



Begitupun wanita, setelah menikah selain mendapatkan kelengkapan dengan adanya suami dan anak. Di lain sisi, ia pun akan menjadi lebih mengerti peran sesungguhnya yaitu mengurus keluarga dengan sepenuh jiwa dan raga. Tanpa, harus bimbang, akan melakukan apa selama hidup ini.

karena menikah..akan indah pada waktunya...

Nb. Berhubung lagi musim nikah, secara dalam bulan Mei 2011 ini, ada banyak teman yang menikah..

Selamat menempuh hidup baru ya teman-teman.. :-)
Selamat membuka episode hidup yang lebih "jreng". Up and down, sleep and fight.

Semoga Allah melindungi kita semua.. Amin

Rabu, 04 Mei 2011

Friends are Happiness

Now..i would like to review my photograph on my wedding last time. Alhamdulillah, there were many my best friends on there. And now, i would like to share with u all, maybe one of u was on it. and thank you very much for your attention my best friends... :-)

(i) BKKBN PUSAT


They are my friends at BKKBN Pusat, i was very understand that not all of my friends could come to my wedding, but their gift was very special for us. Thank you very much.. For Happy Call and bedcovernya ya.. :-) It is very usefull for me.

(ii) FKM UI - GIZI KESEHATAN MASYARAKAT


Foto diatas terdiri dari teman-teman seangkatan ku di FKM UI tercinta tahun 2004. Spesial diantara kami adalah piagam yang saya dan suami pegang. Piagam itu merupakan pengganti piala bergilir yang akan diserahkan kepada alumni Gizi kesehatan masyarakat angkatan 2004 yang menikah. Nah...kemarin giliran ku mendapatkannya. Terima kasih banyak ya teman-teman..
Sungguh.. piagam ini sangat berarti..
Senang sekali bisa bertemu dengan kalian semua, setelah 2tahun lebih kita berpisah.

Sedikit cerita:
teman-teman Gizi angkatanku terbilang cukup kompak, karena jumlah kami yang sedikit, dan anak2nya baik-baik, sehingga hubungan kami masih baik sampai sekarang. Gmana nggak? secara tugas lapangan kami banyak sehingga kami sering bersama-sama di "jalanan".. hehehe.. demi memajukan gizi bangsa.

(iii) SMUN 1 DEPOK

Nah.. ini dia, alamamater ku dan Suami.. SMUN 1 DEPOK. Sekolah ternama di kawasan Depok, yang anak2nya pintar-pintar ciiinnnn... :-)
Alhamdulillah, teman-teman SMA kami ini bisa hadir dalam pernikahan kami. Walau kami tahu, mereka sibuk-sibuk sekali. Terima kasih banyak ya teman.. :-)
Nb. Tidak semua teman SMA kami yang hadir, dapat terdokumentasikan. Maaf ya..



(iv) Sahabat-sahabat ku dari SLTPN 3 Depok

Wah..kalau menceritakan tentang sahabat-sahabat abadiku ini, akan panjang sekali. Maklum, kenangan kami sangat banyak. Terima kasih ya Ken, Ki, Wi.. Sumpah, kedatangan loe dari akad nikah buat gue seneng banget!!. Jadi inget, gmana pas kita les LIA bareng, naik PATAS bareng, beli lumpia bareng, sampe gak sengaja pegang pala orang di bis. dan kenangan-kenangan "menggelikan" lainnya.. Takkan terlupa.
Thanks for everythings galz..
Gue akan siap sedia bantu wedding kalian nanti.. :-)



Ket. (Kiri-kanan) Kiki and her boyfriend, Niken, Irma and her boyfriend.
Dewi (sahabat gue yang berhalangan hadir karena harus ke Batam, tapi dia nyempetin dateng ke rumah mertua gue sama Indra buat ketemu aku dan suami). Thanks ya wi..
Miss you All.. :-)

(v)KOPMA FKM UI



KOPMA FKM UI (Koperasi Mahasiswa FKM UI)adalah salah satu organisasi kemahasiswaan yang saya ikut ketika kuliah. Namun, KOPMA FKM UI punya kenangan yang sangat indah. Terutama karena kekeluargaan kami yang sangat kuat. Kami menjalankan sebuah koperasi yang menurut saya, keuntungannya juga ilmunya bisa memperkaya kami (jangan asumsikan lain ya.. hehee). Alhamdulillah, sahabat2 KOPMA ku bisa datang, dihari pernikahan ku. Terima kasih ya..
Juga untuk mas Rahman, sahabat KOPMA terbaik kami, tanpa Mas Rahman, entah itu KOPMA mau jadi seperti apa.. Maaf ya mas, aku tidak sempat hadir di pernikahan mas Rahman, karena kebetulan hari itu aku ada keperluan.

(vi) ALUMNI SMP Al-Muhajirin
Ini dia..adik-adikku, teman-temanku belajar mengaji di sebuah Kelas di SMP Al- Muhajirin, SMP yang berlokasi tepat di samping SMA ku. Terima kasih ya dek.. Kalian sudah tinggi-tinggi sekali, sampe ka Nurlita ke balep ni.. :-)



Masih banyak.. teman-temanku yang lainnya, yang mungkin tidak terceritakan di sini.
Namun, kehadiran kalian sangat berarti untuk kami. Terlebih doa kalian..

Selamat menjalani hari ini dengan penuh semangat

Nurlita Tsania, SKM
Staf Direktorat Kesehatan Reproduksi
BKKBN Pusat

Selasa, 03 Mei 2011

Driving Car "Part One"


Hari sabtu kemarin, menjadi hari perdana saya belajar mengendarai mobil. Gurunya adalah suami saya sendiri. Saya berlatih langsung di jalanan komplek tempat mertua saya tinggal. Awalnya, memang deg-degan, secara, gmana kalo sampe nabrak mobil orang yang keren-keren (banyak yang sedang parkir), atau yang lebih ekstrim nabrak rumah orang... Waduh...

Tapi, setelah kami lihat-lihat, akhirnya kami menemukan tempat yang lumayan sepi untuk saya berlatih. Cukup dengan teori yang singkat, lugas dan tepat sasaran dari suami saya (ckckckck..), akhirnya saya bisa menginjak kopling, mengubah gigi, dan akhirnya menekan gas... Berjalan.... secara perlahan-lahan, namun saat itu adalah saat dimana saya paling merasakan senang... :-) Karena.... akhirnya... saya bisa!! (walau masih sangat minim).

Suami saya mengikuti saya diluar mobil, sambil berlari kecil, dan menginstruksikan beberapa perintah lainnya, seperti ganti gigi, injak rem, atur kendali supir dll. Pelajaran hari itu, cukup melelahkan, terutama ketika saya diminta untuk berputar...
Wah.. ini paling sulitt..
Entah kenapa, tangan saya begitu tegang untuk memutar kendali supir. Padahal kalau lihat orang lain menyetir (melihat suami saya) begitu mudahnya... Sehingga, saya diminta untuk memperhatikan dengan baik, ketika ia sedang menyetir.. (ok.. well..)


Pelajaran hari itu selesai, kami berencana melanjutkan pelajaran selanjutnya di hari libur lainnya (yang tentunya ketika tidak ada jadwal lain) -- yangsetelahmenikahkenapajadwalsemakinpadattapimenyenangkan- ckckckck..

Hari Sabtu-Minggu, memang menjadi saat yang sangat menyenangkan untuk berlibur, beristirahat dan mengumpulkan semangat untuk menapaki hari kerja (rutinitas) berikutnya. Sehingga, sebisa mungkin kami memanfaatkan hari libur ini dengan sebaik mungkin. Tapi, entah kenapa hari sabtu dan minggu bagi kami masih kurang... :-)

Sampai ketemu di cerita-cerita selanjutnya..
Seperti kata Hernowo dalam bukunya...
Membaca dan menulislah apapun itu... karena engkau akan menemukan kebahagiaan yang tak ternilai disana...


Nurlita Tsania, SKM
(Dikantor..yang mulai beranjak ramai..)