Rabu, 25 April 2012

The Journey of Our liga

Alhamdulillah.. Liga semakin hari semakin menggemaskan. Kini ia sudah bisa mengoceh dan seakan mengajak ngobrol. Lucunya... jadi pengen maem pipinya..hehehee :-) 5hari lagi, Liga tepat berusia 3bulan. Dan berikut dokumentasi Liga, pada beberapa moment. Yang tentunya akan sangat indah untuk dilihat lagi..
Selain itu, Liga juga sudah bisa memperhatikan mainan yang berikut ini.
Meskipun sudah hampir 3 minggu ini, saya, bekerja di kantor. Tapi, alhamdulillah, liga dijaga oleh kakek dan neneknya di rumah. InsyaAllah..liga tetap sehat dan terpenuhi semua kebutuhannya baik dari sisi perkembangan dan pertumbuhannya.. amin.. Kecup sayang buat Liga.. -Dari ibu dan ayah yang lagi ngantor-

Lesson 1

Untuk banyak kondisi, ternyata berfikir terlalu panjang dan penuh pertimbangan ada kalanya tidak penting lagi. Karena, toh setiap pilihan ada konsekuensinya. Tapi, saya, tergolong orang yang penuh pertimbangan dalam memilih sesuatu. Dari mulai memilih sepatu untuk di beli, memilih baju, atau memilih apapun, itu bakal dipikir sampe mendalam. Seperti, apakah sepatu ini bermanfaat dengan sangat untuk saya? warnanya? dsb... hingga tak jarang, akhirnya saya tidak jadi membelinya.. Tapi, puas, karena saya telah mempertimbangkannya dengan baik. Namun, dikondisi yang lain, ternyata berfikir cepat dan memutuskan sesuatu dengan cepat juga sangat penting. karena tidak selamanya kita bisa berlama-lama dalam mengambil sebuah keputusan. Well... Pelajaran hari ini, jangan pernah takut untuk membuat keputusan. dan belajar untuk cepat dan tepat dalam mengambil setiap keputusan.

Selasa, 10 April 2012

Pembelajaran "Dilematis"

-Dilema-
Udah kayak judul film dan lagu yaa.. Melankolis, melankolis gimana gituh...

Hari senin kemarin tepatnya tanggal 9 April 2012, saya, Nurlita Tsania, sudah habis jatah cutinya, sehingga harus segera masuk kantor. Sebenarnya, masukny si harus dari tanggal 2 April, namun berhubung, saya orang yang sangat disiplin dan workaholic (sambil geleng-geleng kepala kebawah), jadilah saya masuk tanggal 9 April (atas izin atasan langsung).

Hari pertama masuk kantor. (Momen ini dipersembahkan oleh...) - gaya indonesian idol.

Perihal bangun pagi, tidak ada waktu yang berubah dari sebelumnya. Namun, yang berubah adalah, biasanya bangun tidur,hanya ada suami di samping (selain guling dan bantal), sekarang, ada makhluk hidup kecil yang lucu dan menggemaskan juga, yaitu Liga (anak kami). Sehingga, seharusnya udah bisa mandi, ngaji atau makan pagi. Sekarang tergantikan dengan masih mengganti popok atau menyusui liga, anak pertama saya. Momen yang selama cuti, agak enggan untuk di berhentikan cepat-cepat. Namun, karena harus berangkat bareng ayah, yang notabene kantor kami sama-sama jauh dari Depok, jadilah momen menyusui dan ganti popok, harus dengan segera di selesaikan. Tentunya setelah liga telah kenyang menyusui dan segera tertidur kembali yaa..

Setelah liga bobo lagi, saya segera mandi, ayah pun sudah mandi terlebih dahulu. Setelah mandi, langsung salat subuh, setelah itu, langsung siap-siap berangkat. Kami harus berangkat dari depok setidaknya jam setengah enam pagi. Kalau tidak, alamat macet di jalan. Namun, yang buat agak berbeda. Dulu kekantor mah biasa aja, paling bawa buku sama bolpen (ckckckck), sekarang, perlu dan kudu bawa botol-botol kecil, kayak mau jualan sirup sama jamu, ditambah alat mirip terompet kecil yang bisa dipompa alias pompa asi. Gak boleh ketinggalan. Boleh hp ketinggalan, tapi kalau alat-alat tadi ketinggalan. waduh,,,,mau jadi apa dunia???

Akhirnya, kami bisa berangkat jam setengah enam lewat dikit. Ini momen yang paling mengharukan, karena harus berpisah sebentar dengan Liga, dalam waktu yang relatif lama. Kebetulan saat itu liga sudah bangun, sambil digendong nenek, liga melihat ibu dan ayahnya akan berangkat kantor. Baik-baik dirumah ya nakk...hiks-hiks.. pengen nangis, tapi harus kuat!!.. Berhubung liga masih berusia 2 bulan lebih, jadi ia belum begitu mengerti. sehingga ia pun hanya diam menatap kami, walaupun kami tidak tahu, apa yang ada dalam hatinya.

Di perjalanan menuju kantor, benar saja, macet tak terhindarkan, terlebih ini hari senin. saya dan suami, mengobrol serius, sepanjang perjalanan. Yaitu mengenai judul blog ini, yaitu dilematis.. sebuah sindrom pasangan yg sama2 bekerja dan br punya baby yaitu apakah tidak sebaiknya istri keluar kerja sj? --tp pending, dan keputusannya to be continued-

benar sj, sy smp kantor jm 8 kurang dan pastiny ayah akan telat. di kantor, ternyata sudah banyak hal yg berubah. baik wajah bos-bos yg berganti juga perasaan sy tentunya yg tidak keruan. hehehehehe. but, so far so well.
jam 11, PD udah cenat cenut minta di pompa, akhirnya turunlah ke bawah ke ruangan pojok asi. alhamdulillah, lega setelah di pompa. giliran si botol2 kecil buat di isi dengan 150 ml asi perasan yg selanjutnya di simpan di kulkas.

jam 3 sore, kembali PD cenat cenut. akhirnya, aku peras lagi dan dapat 150ml lagi. lumayannn...jam empat sore, saya izin pulang sama bos. Langsung tancap gas, buat pulang kerumah, menengok apa yang terjadi dengan liga...setelah uji coba hari pertama. setiap jam 12, saya telepon ke rumah, untuk tanya kondisi liga. dan alhamdulillah, liga baik-baik saja. Setelah itu, saya tanya liga habis berapa botol bu?
ternyata liga habis lebih dari 300 ml siang itu. waw... berarti saya harus mengejar asi perasan saya ni. semangattt...

Perjuangan ibu bekerja yang masih mempunyai bayi yang butuh asi eksklusif ya memang seperti ini. Inilah perjuangannya. Semoga saja, Allah memberikan jalan yang terbaik, selama kita telah maksimal melakukan yang terbaik. Amin
Kebetulan di ruangan saya, ada juga ibu yang sedang menyusui, jadilah kulkas kami, digunakan untuk tempat menyimpan ASI.

Pastinya, bagi banyak ibu bekerja, yang baru saja masuk kantor setelah melahirkan, menjadi momen yang mendebarkan sekaligus khawatir. Dikarenakan harus meninggalkan anak, entah itu dengan neneknya, baby sitter, pembantu atau mungkin dititip ke day care. tapi ya itulah, fenomena saat ini. Tinggal kita memilih..ingin menjadi yang seperti apa.

Pastinya, hidup itu adalah memilih. Kita tidak bisa menjalani semuany, tapi pilih salah satu dari yg baik-baik.dg sgala konsekuensinya..dan risikonya. dan itulah yg disebut hidup.