Senin, 09 Mei 2011

Millenium Development Goals (MDGs)

Siapa yang pernah mendengar istilah ini?
Siapa yang sedang berkecimpung untuk mengejar target diatas?
Siapa yang belum pernah mendengar istilah ini sama sekali?

Millenium Development Goals (MDGs), saat ini, menjadi perbincangan yang serius di kalangan pemerintah, swasta, LSM, LSOM, maupun sektor lainnya. Hal ini dikarenakan penetapan tahun 2015 sebagai target akhir dari Goals ini.

Anggaplah, kita masih sama sekali buta tentang MDGs. Apa itu MDGs dan apa saja isinya ya?

Secara kronologis, lahirnya delapan butir sasaran pembangungan Millenium Development Goals (MDGs) tak bisa dilepaskan dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium atau Millenium Summit yang berlangsung di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, September 2000 silam. Para pemimpin dunia pada kesempatan itu mengadopsi apa yang dikenal sebagai Deklarasi Millenium PBB. Dengan itu Negara deklarator setuju untuk menjalankan kemitraan global baru guna mengurangi kemiskinan absolute dan menetapkan sejumlah sasaran terkait waktu-dengan tenggat tahun 2015- yang kemudian dikenal sebagai Sasaran Pembangungan Milenium atau MDGs. Menyusul kesepatakan dalam KTT Milenium, tahun 2002 Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mencanangkan Millenium Project guna mengembangan langkah konkret bagi dunia untuk mencapai MDGs.

Nah..seperti itulah, kronologis singkat tentang keluarnya delapan butir MDGs yaitu :

1. Mengakhiri kemiskinan dan kelaparan
2. Pendidikan universal
3. Kesetaraan gender
4. Kesehatan anak
5. Kesehatan Ibu
6. Penanggulangan HIV/AIDS
7. Keberlanjutan lingkungan
8. Kemitraan Global

Masing-masing negara, memiliki strategi tersendiri untuk mencapai MDGs ini. Ironisnya, sejak tahun 2005 hingga 2009, laporan lembaga-lembaga seperti ADB, UNDP serta komisi Ekonomi dan Sosial PBB selalu menempatkan Indonesia pada posisi Negara yang rentan. Indeks kerentanan pencapaian MDGs Indonesia berada pada posisi menengah bersama Filipina, Nepal, dan Papua Nugini, serta lebih buruk dibandingkan Vietnam, Banglades dan India.

Namun, bayangkan dengan negeri tetangga, Malaysia, dimana MDGs mereka sudah tercapai pada tahun 2003 lalu, sementara itu di Filipina satu hal yang jadi fokus adalah menempatkan hak tanah bagi kaum miskin kota sebagai prioritas, agar orang miskin memperoleh martabatnya kembali sebagai manusia yang mandiri dengan seluruh haknya sebagai manusia.

Lantas, bagaimana dengan Indonesia???

Sedangkan berdasarkan Rapat Kerja Presiden dengan para gubernur di Istana Tampaksiring, Bali, 19-21 April 2010 muncul pernyataan, bahwa tiga sasaran MDGs berpotensi gagal dicapai pada tahun 2015. Kemungkingan tidak tercapainya tujuan itu ditunjukkan oleh indikator angka kematian ibu melahirkan yang masih tinggi, pencegahan HIV/AIDS dan indikator tutupan lahan pada sector kehutanan yang belum optimal (kompas 21/4/10).

Bagaimana ini??
Memang berat, tugas untuk Indonesia dalam mengejar ketertinggalannya. Dimana Angka Kematian Ibu di Indonesia saja masih sangat tinggi dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara (WHO, 2005).


Millenium Development Goals (MDGs)

Semoga saja, dengan adanya MDGs ini, Indonesia bisa semakin bersemangat untuk mensejahterakan rakyatnya melalui delapan butir dalam MDGs. Walaupun serangan teror kerap masih terjadi, dan juga permasalahan intern lainnya (yang mungkin tidak tercantum dalam MDGs), tapi semoga saja.. masih bisa.. dan pasti bisa... :-)

Tidak ada komentar: