Senin, 20 Juni 2011

"New" Conference Follower

Last time, i had an opportunity to follow one of international conference at Santika Premmier Hotel, Jakarta, 15-16 Juni 2011. I never imagine before about that opportunity. It was because my writing about Millenium Development Goals Goal 5 : Improve maternal health. I just had limited time to write my paper, but i realize that i had a big passion to write about the maternal mortality rate in Indonesia which is still very high nowadays.

On that conference, i could meet many kind of person. That conference which was followed by many sectors (government, NGO, private sectors and college students too). I could hear the presentation from Sergio from Brazil. He shared about Brazil condition to reduce the poverty. And also I could hear the presentation from dr. Monic which told about the situation of middle class esp in Jakarta etc. on that two days conference, i got the second order after lunch in the second day, to present my paper about maternal mortality rate which is doomed to fail at 2015.

My order was set with the one who came from one of NGO, concern especially about the migrant workers, but at that time, he made the theme of his presentation related in maternal mortality rate too. So, the discussion of my class was special about the maternal mortality rate. I realized that i didn't have much opportunities to practice prensentation more at my office now, different condition when i was at the college that almost every day, i got the task to present my paper in front of my others friends. So, when at the conference i had to present my paper at the first time, i felt that i was not ready and confidence yet than when i was at college. But, i had to reduce my nervous, because i want to do the best. It was proven, when my presentation had finished. I could answer the quetions from the audience with more confidence and calm down. Yeah.. i could...


Thanks for Allah, for everything Allah gives to me..
Thank you very much for my lovely husband, who have supported me until the end of the conference and since i told him, that i would like to follow that competition.
Thank you very much too for my parents (ayah,ibu) who have supported me, with taking me to the hotel.
And also this is because saga jr.. :-)

Selasa, 07 Juni 2011

Enam Sikap Merusak Kepribadian

Manusia memiliki kepribadian positif dan negatif yang tercermin pada tingkah laku dalam setiap sepak terjang kehidupan sehari-hari. Sikap positif tampak dalam tindakan patuh, mencari kebenaran, introspeksi diri, bekerja, mengadakan lapangan kehidupan. Sedangkan sikap negatif terlihat pada pembangkangan, cendrung kepada perbuatan maksiat, malas bekerja serta membuat kerusakan baik terhadap diri sendiri, keluarga maupun masyarakat.

Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadits yang datang dari Adi bin Hatim yang diriwayatkan oleh Addailami, "Ada enam hal yang menyebabkan amal kebajikan menjadi sia-sia (tidak berpahala) yaitu :

1. Sibuk Meneliti Aib Orang Lain
Dia lebih suka mencari dan menyebarkan keburukan yang terdapat pada orang lain lalu membesar-besarkannya, sementara aib sendiri tidak pernah diperiksa sesuai dengan pepatah lama, "Kuman di seberang lautan nampak, gajah di pelupuk mata tidak nampak".



Sebuah riwayat mengisahkan seorang khalifah memperhatikan rakyatnya di tengah malam, lalu dia menemukan dalam sebuah rumah seorang lelaki dan wanita serta minuman khamr yang dihidangkan, dia masuk ke rumah itu dengan memanjat dinding sambil membentak, dan terjadilah dialog.

Khalifah : Hai Musuh Allah, apa kau kira Allah akan menutupi kesalahan ini?

Lelaki : Tuan sendiri jangan tergesa-gesa, juga tuan telah melakukan kesalahan

Khalifah : Kesalahan apa yang saya perbuat?

Lelaki : Kesalahan saya hanya satu yaitu apa yang khalifah lihat sekarang, sedangkan tuan telah melakukan tiga kesalahan yaitu : memata-matai keburukan orang lain,padahal Allah melarang perbuatan itu, masuk rumah orang dengan memanjat dinding, bukankah ada pintu yang harus di lalui dan masuk rumah tanpa izin tuan rumah.

2. Keras Hati


Artinya tidak mau menerima pengajaran yang baik, nasihat yang mengandung maslahat ditolaknya. Tidak suka segala kesalahannya dikritik apalagi dihukumi, dialah yang paling benar, disamping itu hatinya tidak tersentuh oleh penderitaan dan kesedihan orang lain.

Di masa Rasulullah SAW, terdapat suatu kejadian yang membuat semua sahabat bersedih karena matinya salah seorang anggota keluarga dari mereka, bahkan Nabi SAW pun meneteskan air matanya, sahabat-sahabat disekitarnyapun berlinang air matanya, tapi seorang sahabat nampak biasa-biasa saja, sedikitpun dia tidak tersentuh melihat kejadian itu. Lalu dia bertanya kepada Nabi SAW, maka Rasulullah menjawab, "itu tandanya hati yang keras"

Orang yang keras hati cenderung egois, sombong, takabur dan tidak mau menerima kebenaran, karena hatinya telah beku dan tidak tidak terbuka untuk menerima pengajaran yang benar.

3. Terlalu cinta kepada dunia
Kehidupan dunia hanya sementara sebagai musafir yang berada dalam perjalanan lalu istirahat pada sebuah tempat. Namun, tidak sedikit manusia yang beranggapan tempat istirahat sejenak itulah tujuan sehingga lupa akan tujuan semula.

Di prediksi oleh Nabi Muhammad SAW, bahwa nanti pada suatu masa ummat islam akan dikeroyok oleh ummat lain sebagaimana mereka menghadapi makanan di atas meja, padahal jumlahnya mayoritas tapi kekuatannya ibarat buih di atas lautan, mudah hancur. Saat itu, ummat dihinggapi penyakit yang bernama "Wahn" yaitu suatu bakteri yang meracuni ummat ini sehingga mereka terlalu cinta kepada dunia dan takut akan kematian.

4. Sedikit Rasa Malu
Orang yang memiliki sifat ini tidak malu-malu berbuat apapun menurut kemauannya, dosa dan maksiat suatu perbuatan sehari-hari, sedangkan benar dan salah bukan suatu ukuran.
Bila malu habis, maka akan berbuat seenaknya dan beranggapan diri lebih suci dari orang lain. Menurut Abu Hasan Al Mawardi, malu ada tiga macammnya yaitu :
1. Malu kepada Allah
2. Malu Kepada manusia
3. Malu kepada diri sendiri

5. Panjang Angan-angan
Sifat ini menunjukkan kekerdilan manusia, kemauannya lebih tinggi, tidak sesuai dengan kemampuan, dia suka berandai-andai. Ungkapanannya berbunyi " Seandainya, andai kata, apabila". Ia hanya menghabiskan waktunya untuk berangan-angan dan berkhayal macam-macam, tapi sama sekali ia tidak berbuat sesuatu. Dia beranggapan bahwa mengkhayal itu benar, khayalan itu enak dan gratis. Orang yang seperti ini ibarat, "Punguk merindukan bulan", atau "Katak ingin jadi kerbau".

6. Perbuatan dzalim yang terus menerus
Watak manusia karena kuat dan kuasa dia melakukan eksploitasi bangsa lain, memeras bawahan dan menindas yang lemah, bila ini dilakukan tidak henti-hentinya, maka akibatnya orangpun terus menerus menanggung dari kezhalimannya. Ahli Hikmat membagi kedzaliman menjadi tiga yaitu : Zhalim kepada Allah dengan Al Fathir ayat 32
"Kemudian kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri meraka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah, yang demikian itu adalah karunia yang amat besar."

Enam sifat inilah yang dapat menghancurkan nilai-nilai ibadah, dia ibarat air di daun keladi, amal yang dilakukan berpahala banyak tapi tertumpah tanpa meninggalkan bekas, bila enam sifat tercela ini terdapat dalam pribadi seseorang, waspadalah atas peringatan Rasulullah SAW tadi.

Artikel yang sebaiknya aku tulis kembali..
selamat membaca dan mengambil hikmah darinya
Semoga Allah meridhoi Amin...

Minggu, 05 Juni 2011

Marhaban Ya Ramadhan

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَاناً وَ احْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barangsiapa berpuasa pada Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka dia diampuni dosanya yang telah lewat." (HR. al-Bukhari, no. 2014 dan Muslim, no. 760)

Subhanallah... siapa yang tidak terharu dengan hadist di atas. Jika, mendengar "maka akan diampuni dosanya yang telah lewat" rasa-rasanya siapa yang akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Ya Allah.. sampaikanlah kami pada Ramadhan tahun ini. amin

Ramadhan akan datang dalam hitungan beberapa bulan lagi. Namun, rasa-rasanya ghiroh menyambut ramadhan di dunia kerja sangat jauh berbeda ketika aku SMA atau kuliah dahulu. Dahulu, baru hitungan beberapa bulan lagi saja, gema ramadhan telah terasa merasuk ke jiwa. Semangat untuk melakukan yang terbaik di bulan ramadhan sudah terbayang-bayang di benak. Namun, alasan tempat kerja, bukan menjadi alasan untuk menurunkan semangat beribadah di bulan ramadhan. Betul??

إِذَا دَخَلَ شَهْرَ رَمَضَانَ فُتِحَتْ أَبْوَابَ السَّمَاءِ وَ غُلِّقَتْ أَبْوَابَ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتِ الشَّياَطِيْنُ
"Apabila bulan Ramadhan telah tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dirantai" (HR. al-Bukhari, no. 1899 dan Muslim, no. 1079)

Ya Allah, sampaikanlah aku dan keluargaku di bulan ramadhan yang penuh berkah.
Ya Allah, mudahkanlah kami untuk senantiasa dapat beribadah dengan ikhlas dan hanya mengharap ridho-Mu di bulan ramadhan kelak
Ya Allah, terimalah amal ibadah kami, ibadah puasa kami, qiyamul lail kami, walau kami sadar, ibadah-ibadah kami itu masih jauh dari sempurna
Ya Allah, terkhusus bagi hamba...
Ampunilah segala kekhilafan hamba yang telah lalu Ya Rabb
Ampunilah segala dosa-dosa kami
Ampunilah segala kesalahan kami Ya Rabb.. Amin

Rasanya senang sekali mendengar bahwa ramadhan akan tiba sebentar lagi..
ingin rasanya cepat-cepat memasuki bulan ramadhan, selain kuliner nya yang memang terasa lebih lezat, namun yang lebih membahagiakan adalah Allah membuka pintu surgaNya dan menutup pintu neraka. Serta memberi kesempatan untuk kita beribadah sebanyak-banyaknya dan memohon ampun atas dosa kita yang telah lalu.

Lantas, apa sajakah yang seharusnya kita lakukan :

Wahai manusia! Siapa yang membaguskan ahlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirath/jalan pada hari ketika kaki-kaki tergelincir.
Barang siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini,
Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari Kiamat.
Barang siapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barangsiapa menyambungkan tali persudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka.
Barangsiapa melakukan shalat fardhu baginya adalah ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardhu dibulan yang lain.
Barang siapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan.
Barangsiapa pada bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Qur’an pada bulan-bulan yang lain.
Wahai manusia! sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu.
Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu.

Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.
Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib k.w. berkata,: Aku berdiri dan berkata,

”Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama dibulan ini?”
Jawab Nabi: Ya abal Hasan!
Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah”.

Marhaban ya Ramadhan.. :-)
Semoga kita semua dapat menemui ramadhan dan menjalankan ibadah sebaik-baiknya di bulan ramadhan, sebagai bekal untuk menjalankan bulan-bulan selanjutnya dengan penuh ketaqwaan kepada Allah.. amin

Ulang Tahun = Menyebarluaskan kebahagiaan

Tepat tanggal 3 Juni kemarin, Bapakku berulang tahun yang ke-61. Dan, tepat pula pada tanggal yang sama, ayah (mertuaku) berulang tahun. Sebuah kesamaan yang tak pernah kami duga. Tepatnya hari jumat kemarin, saya dan suami pergi ke rumah bapak untuk merayakan "kecil-kecilan" ulang tahun bapak. Saya dan suami memang, setelah menikah, tidak tinggal di rumah orang tuaku, sehingga ketika weekend saja, kami menyempatkan datang ke rumah. Sehingga, di keterbatasan waktu tersebut, sebisa mungkin, kami berupaya untuk dapat membahagiakan bapak, ibu juga bude ku di rumah.

Kami sampai sekitar pukul setengah sepuluh di rumah bapak-ibu, namun kami harus menunggu kakak keduaku yang masih dalam perjalanan menuju Depok. InsyaAllah, kami berencana ingin makan di luar (baca: rumah makan) bersama-sama. Sayangnya dalam kesempatan ini, kakak pertamaku tidak bisa ikut, dikarenakan harus masuk kerja. Maklum menjadi pegawai bank mengharuskannya masuk ditanggal kejepit seperti kemarin. Mungkin lain waktu, kami bisa pergi bersama-sama.

Di lain tempat, ayah (mertuaku) pun merayakan ulang tahunnya. Di mana pagi hari tanggal 3 juni, kami sekeluarga telah berkumpul untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada ayah, disusul dengan telpon dari saudara-saudara yang lain. Semoga Allah senantiasa melindungi dan memberikan berkah kepada kedua bapak ku.. amin.. :-)

Sebagai seorang istri, kita memang harus patuh kepada suami. Berbeda ketika dulu, sebelum menikah, orang tua adalah yang utama. namun, bukan berarti setelah menikah, kita jadi melupakan kewajiban kita kepada orang tua. walaupun masih banyaaakkkkk sekali kekuranganku baik sebagai anak bagi orang tua ku juga sebagai menantu bagi kedua mertuaku. Semoga, seiring berjalannya waktu, aku terus dapat memperbaiki diri, untuk dapat membahagiakan orang tua dan mertuaku sebisa yang aku dan suamiku mampu untuk lakukan.

Karena, atas jasa orangtuakulah, aku bisa menjadi seperti saat ini, tumbuh sehat, tidak kurang suatu apapun, dapat bekerja dan mandiri serta dapat melangsungkan pernikahan yang indah atas doa mereka jua.


Atas jasa mertuaku lah, suamiku dapat tumbuh menjadi seorang pria dewasa yang sehat, kuat serta dapat bekerja dengan layak dan hidup dengan layak tanpa kekurangan hingga kami menikah.


Maka, adakah yang membuat kami untuk tidak bersyukur atas ini semua??
Semoga Allah senantiasa memudahkan kami untuk dapat senantiasa membahagiakan mereka, sekalipun tidak mungkin sempurna..Namun, kami sangat ingin..

Selamat membahagiakan orang tua kalian masing-masing...:-) dengan apapun caranya..