Rabu, 07 Desember 2011

Investasi untuk Masa Depan


"Menabung..yuk..kita nabung.."

Sepenggal lagu anak-anak yang pada zaman kecil ku dulu sering ku dengar. Hal tersebut, ternyata penting untuk masa depan kita semua. Tidak hanya menabung uang, tapi juga menabung amal untuk bekal kita di akhirat kelak. Namun, saat ini, aku ingin membahas sedikit mengenai investasi keuangan yang dinilai sangat penting untuk rumah tangga baru, seperti diriku dan suamiku sekarang.

Latar belakangku memang bukan finance, tapi, tidak ada salahnya dan memang sudah seharusnya kita semua mempelajari mengenai investasi untuk masa depan. Karena untuk apa kita bekerja, tapi tidak tahu dipergunakan untuk apa gaji yang diperoleh. Untuk sekedar foya-foya atau untuk berinvestasi?, itu semua kembali kepada kita sendiri.

Ketika Single, beban pengeluaran uang kita, mungkin hanya sebatas kebutuhan diri sendiri. Namun, setelah menikah dan memiliki anak, tentu kita harus lebih cermat dalam mengatur keuangan keluarga. Terlebih kita, sebagai seorang istri dan ibu yang memiliki kewajiban lebih untuk mengatur rumah tangga. Karena, rumah tangga kita ada dalam pengaturan kita. Ingin seperti apa? yaa..tergantung kita juga..

Mungkin, memang mudah "bicara" seperti diatas, tapi pada prakteknya banyak yang gaji suaminya kurang teruss karena sang istri tidak pandai mengatur uang. Atau, gajinya sudah besar, tapi ternyata keinginan tersier menyedot habis tabungan sehingga kebutuhan pokok pada akhirnya tidak dapat terpenuhi. Juga, Banyak kasus-kasus, dimana suaminya sebenarnya gajinya besar, tapi kok dia belum punya rumah, ataupun tidak ada tabungan dsb. Semuanya, saya nilai, kembali kepada perencanaan keuangan keluarga.. Sehingga hal ini sangat penting untuk kita pelajari, dan praktekkan.

Suamiku sering bilang, kita harus banyak-banyak nabung, ndak perlu beli barang-barang yang sebatas keinginan semata tanpa memperhatikan kebutuhannya. Walaupun sekali-kali ada keinginan untuk membeli sesuatu, tapi kembali renungkan sejauh mana manfaatnya..Hingga pada akhirnya, tidak jadi membelinya..

Sehingga, berikut ini, saya ingin menjabarkan sedikit mengenai perencanaan keuangan, sejauh yang saya mengerti. Jika, ada yang kurang ataupun salah, mohon sama-sama kita berdiskusi sehingga bisa saling bermanfaat.

Ketika sudah berkeluarga berikut ini pos-pos pengeluaran yang memerlukan uang :
(1) Kebutuhan pokok : makan (pagi, siang dan sore), pakaian, kebutuhan tubuh (sabun, shampo dll).
(2) Rumah sebagai tempat tinggal
(3) Kendaraan : bensin, biaya transportasi
(4) Bayar listrik, air, telepon (HP, BB atau internet)
(5) Biaya anak :
- Sekolah : dari mulai playgroup,TK, SD, SMP, SMA, Kuliah (S1, S2, atau pun S3)
- Buku-buku edukasi anak
- Susu dan makanan bernutrisi untuk anak
- Les ngaji, piano, biola ataupun gitar
- Les olahraga (karate/taekwondo atau renang)
- Les Bahasa Inggris
- Les Pelajaran Sekolah
- dll
(6) Rekreasi
(7) Kesehatan : obat-obatan, atau konsultasi dokter
(8) Sedekah dan Zakat
(9) Membantu Orang Tua

Point-point diatas, menjadi pos pengeluaran yang akan terus menghabiskan uang kita. Nah, selanjutnya, yang menjadi masalah adalah... Terkadang, kita tidak dapat memprioritaskan hal yang seharusnya membutuhkan biaya lebih utama, namun tergantikan hanya karena kita ingin mengganti jenis mobil atau membeli tas baru bermerk yang harganya selangit. Padahal, uang tersebut bisa kita sisihkan untuk biaya investasi les anak untuk investasi masa depan.

Oleh karena itu, dari mulai sekarang, kita sebagai istri harus lebih cermat dalam memilah mana yang penting dan mana yang tidak begitu penting. Agar kedepannya kita tidak terlalu kesulitan financial.
Menurutku, orang yang kaya, adalah bukan yang ia berpenghasilan besar. Tapi, lebih kepada mereka yang dapat mengatur keuangan keluarga dengan lebih cermat dan bijaksana.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi pengeluaran yang akan semakin besar di tahun-tahun yang akan datang. Seperti :
1. Biaya sekolah anak yang akan semakin mahal
2. Biaya kesehatan yang juga akan mahal
3. Biaya property yang akan semakin mahal
4. Biaya pangan yang juga akan mahal
Kita harus berjaga-jaga dari mulai sekarang, sedini mungkin. Mengatur gaya hidup agar tidak cenderung berfoya-foya juga membatasi keinginan dan mengalihkannya dengan investasi dan menabung. Atau Dengan kata lain, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Tapi, "sakit" dalam arti lain, "sakit" yang dinikmati sehingga tidak terasa kita sedang kesakitan tapi justru sebagai proses perjuangan yang nikmatnya yakin akan kita nikmati kelak. Dan, segera menanamkan persepsi bahwa menabung adalah kebahagiaan, investasi adalah kenikmatan dan justru berfoya-foya adalah kehancuran.

Nah, selanjutnya.. Investasi seperti apakah yang harus mulai diterapkan??? Pertanyaan selanjutnya muncul.
Kasus: Kami, suami dan istri bekerja dengan penghasilan di awal kami bekerja sekarang sekitar 10jt perbulan. Investasi seperti apakah yang cocok???
atau
Suami bekerja, istri hanya ibu rumah tangga. Penghasilan kami hanya sebesar 5jt perbulan, lantas bagaimana kami harus mengatur keuangan kami?? Padahal, rumah belum punya, mobil apalagi, anak sudah dua..

Solusi yang menurut saya baik adalah :

1. Niat bekerja kita hanyalah untuk meraih ridho Allah.
2. Uang yang kita terima, HANYALAH uang yang halal dan kita tahu asal usulnya, jangan sekali-kali memakan uang haram (uang yang bukan hak kita sebenarnya), karena hal ini yang akan menyebabkan rezeki kita tidak berkah. Kelihatannya banyak uang, tapi kok cepat habisnya atau tidak tahu juntrungannya.Ditambah dosa lagi. Naudzubillah, semoga kita semua terhindar dari hal ini. Biarkan dia kaya lebih cepat, yang penting kita tahu, bahwa uang kita dan suami halalan thoyibah dan Allah ridho..
3. Jangan segan untuk menabung sedikit apapun uang yang bisa ditabung, ya tabunglah. Kalau bisa, jadwalkan untuk selalu menabung setiap bulan. Kalau sudah cukup, segera depositokan sehingga keinginan untuk mengambil uang via ATM akan hilang.
4. Jika, dirasa masih ada kelebihan uang, maka jangan ragu untuk berinvestasi. dengan cara :
- Membeli property seperti rumah, tanah, kebun, kontrakan atau apartemen
- Membeli logam mulia
Namun, tetap perhatikan asal usul properti yang akan dibeli. Sehingga, penting untuk mengupdate segala perkembangan tentang property dan diskusikan dengan suami.
5. Ikuti asuransi, saat ini banyak asuransi yang menawarkan keuntungan2. Seperti asuransi pendidikan anak, kesehatan, jiwa dll. Sehingga, disamping menabung, kita pun dapat memperoleh keuntungan lainnya sesuai dengan jenis asuransi yang kita terima. Hanya saja, kita harus cermat dalam memilih asuransi yang akan kita ikuti.
6. Sedekah dan zakat, ini jangan dilupakan. Dan jangan Anda kira bahwa ini adalah pengeluaran. Memang secara kasat mata, kita mengeluarkan uang. Tapi, pada dasarnya kita sebenarnya sedang berinvestasi. Yang hasilnya mungkin tidak kita nikmati sekarang, tapi yakinlah jual beli dengan Allah adalah hal yang lebih utama dari jual beli lainnya.. Percayalah..hasilnya akan lebih besar dari yang kita kira, asalkan kita ikhlas. Amin.
Sehingga, jadwalkan untuk sedekah setiap hari, minggu atau bulan. Juga, zakatkan harta kita, setiap tahunnya. Agar bersih seluruh harta kita.
7. Senantiasa, cermat dalam mengeluarkan uang. Jangan boros!!! ini yang juga tidak kalah penting.
8. Hati-hati dalam menjaga barang-barang berharga, seperti sertifikat rumah, tanah, perhiasan ataupun lainnya. Jaga dengan baik-baik...karena apalah artinya dikumpulkan tapi tidak dijaga dengan baik.
"based on my private story.. maafin ibu ya ayah.." Terima kasih atas segala pengertiannya.. by. Istri ayah yang masih belajar ini.
9. Terus tingkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita, karena ini merupakan pembuka rahmat Allah yang paling utama.


Well.. saya rasa, sekian dulu, diskusi hari ini. Sebuah renungan pribadi yang sedang sangat saya perlukan. Karena, masa depan saya, suami dan anak-anak kelak, ada dalam kendali kita, yang harus kita pertanggungjawabkan dihadapan Allah.

Tidak ada komentar: