Sabtu, 18 September 2010

TEGAL

Ngaku sebagai orang Indonesia?? :-)
Ehm.. oleh karena itu siapa yang tidak kenal Warteg (alias Warung Tegal). Mungkin agak terdengar agak kampungan atau ndeso menceritakan tentang hal ini. Tapi, bagiku warung tegal punya memori sendiri dan menjadi satu budaya Indonesia yang patut di hargai.



Selain memang bapake dan ibuke nyong dari Tegal (hahaaaa), tapi warung tegal memang menjadi satu-satunya alternatif makanan murah saat aku SMA dahulu. Di saat harga2 makanan sangat mahal untuk ukurang kantong anak sekolah, tapi energi harus tetap terisi agar otak tak ngambek. Jadilah, warung tegal menjadi salah satu tujuan ku untuk mengganjal perut.

Tegal memang menjadi salah satu kota di Jawa Tengah yang memiliki "icon" hampir di semua provinsi. "Icon"nya adalah Warung Tegal. Hampir di setiap provinsi (terutama yang sudah pernah saya kunjungi) pasti ada saja Warung Tegal. Entah, memang orang Tegal nya yang merantau atau bagaimanalah saya tidak tahu pasti. Tapi yang pasti, saya cukup bangga, karena pasti orang Indonesia pernah mendengar Kote Tegal, ya karena Wartegnya ini. Dengan logatnya yang kental, tempatnya yang sederhana, penjual nya yang ramah-ramah... Ya..bagiku inilah warisan budaya..

Kali ini TVone membahas khusus tentang Warung Tegal, kesuksesan para pemilik warung tegal di Jakarta. Mereka sanggup membangun rumah yang sangat megah di kampung, juga patungan untuk mendirikan masjid megah di desa. Namun, kesuksesan mereka tidak lepas dari isu miring bahwa mereka menggunakan "panglaris" atau ke dukun untuk menjadikan usahanya laris manis di ibukota. Apapun alasannya, tapi bagiku warung tegal sangat memenuhi kebutuhan perut rakyat-rakyat kecil di Indonesia. Selain karena harganya yang murah, namun lauk pauknya pun juga cukup terjamin nilai gizinya, semuanya tergantung dari pilihan masing2 orang.

Warung Tegal bagi ku mengandung nilai budaya tersendiri yang patut di banggakan selain juga mengandung nilai uang (bisnis) yang halal. Kita sebagai masyarakat dari kota manapun harus memiliki kreatifitas untuk memajukan kota kita sendiri. Sebagai contoh, saat ini saya tinggal di Depok. Depok memprakarsai dirinya menjadi kota belimbing. Namun, hingga detik ini saya belum begitu melihat perkembangan dari adanya "icon" ini. Depok justru menjadi tempat pemukiman bagi warga yang bekerja di Jakarta. Sehingga kemacetan juga perkembangan bisnis seperti "mall" semakin menjamur. Senang rasanya jika Kota tempat kita tinggal memiliki ciri khas yang tersebar di mana-mana dan sampai saat ini masih di pertahankan.. Budaya Indonesia sangat indah, seindah kekayaan alam yang ada didalamnya.

Tidak ada komentar: