Selasa, 03 Juli 2012

Our Wonderful Moment

Alhamdulillah...
Tepat di usia Liga yang ke lima bulan, Liga sudah bisa tengkurep sendiri, tanpa bantuan siapa2. Dulu, rasanya untuk memintanya tengkurep sangat sulit, terlebih memintanya untuk mengeluarkan tangannya yang "tertindih" badan ketika kami tengkurepkan. Namun, sekarang, seperti "magic", Liga bisa melakukan itu semua sendiri. Bahkan sering tiba2 tengkurep sendiri, sehingga sekarang, kami harus lebih hati2 dalam menjaganya.





Subhanallah..setiap hari ada saja perkembangan yang terjadi pada Liga. Terima kasih Ya Allah.. AmanahMu ini semoga dapat kami jaga dengan baik, dan kami terima segala sesuatu apapun yang telah Engkau tetapkan bagi Kami.

Ya Allah...terima kasih. Alhamdulillah, sekarang kami, telah diberikan mba untuk membantu pekerjaan rumah. Sungguh tiba-tiba,,disaat kami sudah seperti "menyerah" bahwa mencari pembantu zaman sekarang adalah hal yang sangat sulit. Ternyata,, 2 hari yang lalu tiba2 nenek liga ditelp tetangga yang menawarkan bahwa pembantunya punya teman yang bersedia menjadi pembantu.

Dan akhirnya, mba husnul namanya, datang ke rumah kami.
Mba Husnul,,memang baru kali ini menginjakkan kaki di Depok. Ia sebenarnya lulusan SMK jurusan akuntansi, mengenakan jilbab dan sangat sopan. Yang membuat terharu, ia bersedia menjadi pembantu, untuk mengumpulkan uang untuk biaya kuliah entah beberapa tahun ke depan. Huhhh....rasanya ingin meneriaki anak-anak zaman sekarang, yang foya2 kuliah, sampe akhirnya drop out,,, padahal ada anak-anak seperti mba husnul ini, yang berjuang keras, untuk biaya ia kuliah tanpa mau merepotkan orang tuanya yang hanya bekerja sebagai petani di desa.. hikz hikz..

Rasa empati saya, seperti muncul tinggi tiba2.. betapa bersyukurnya saya.. terlahir, tanpa harus meniti kehidupan seperti mba husnul ini.. semoga saya dan suami dapat memberikan yang terbaik untuk nya. karena pada dasarnya Allah menitipkan mb husnul pada kami...

Semoga ia mendapat pembelajaran berharga bersama kami, jika memang ia merasa ada yang lebih baik, tidak ada satupun alasan kami untuk menghalanginya meraih cita-citanya tersebut. Bahkan kalau bisa mempermudahnya....

Maka Nikmat Tuhan Mu yang manakah yang Kamu dustakan???


Ibu juga ayah..sayang Liga..

Kamis, 21 Juni 2012

Welcome MPASI

Bulan ini menjadi bulan ujian untuk ku khususnya. Liga, sakit. Iya, sebenarnya sakit adalah hal yang "mungkin" sering terjadi pada anak-anak, tapi, yang membuat berbeda. Ini, di alami anakku sendiri. Alhamdulillah, sekarang, Liga sudah pulih. Ia sudah kembali tersenyum dengan cerianya dan mengoceh seperti biasanya.. Alhamdulillah..

Pengalaman kemarin, menjadi pelajaran berharga bagi ku. Pelajaran mengenai arti tanggung jawab dan mengontrol kestabilan emosi. Bagaimana tidak, siapa lagi yang peduli dengan anak kita, selain kita, sebagai ibunya sendiri, yaitu yang pertama kali menyadari anak sakit, dan yang pertama kali juga, menentukan upaya apa yang harus dilakukan as soon as possible. Terlebih, malam hari, anak akan lebih rewel karena merasa badannya tidak enak, otomatis, kita harus siap sedia dan menstabilkan emosi kita, supaya anak tetap tenang. Di tambah kantuk yang sangat, tak jarang membuat emosi kita naik turun, dan letih sepulang kerja juga menuntut kita pandai mengatur emosi kita. Belum lagi, suami yang tentunya khawatir, kita pun harus pintar2 menjaga perasaannya. Semuanya akan dipelajari alami ketika kita menjadi seorang IBU.. dan inilah alasan mengapa kita harus sangat mencintai ibu kita sendiri..


THE OTHER STORY about MPASI for 6 mth +


Sewaktu sakit kemarin, Liga, kami (saya dan nenek Liga) bawa ke RS. Hermina Depok, malam hari, sepulang saya kerja. Ternyata, malam hari, juga banyak anak-anak yang juga akan konsultasi dengan dokter anak. Macam-macam masalahnya, ada yang panas tinggi, ada yang imunisasi, ada yang tidak bisa pipis, ada yang batuk pilek dan ini... ada yang sulit makan dan BB nya turun ketika sudah MPASI.

Ketika, saya sedang menggendong Liga, menunggu antrian dokter anak, sambil melihat poster tumbuh kembang anak di dinding rumah Sakit. Ada seorang nenek yang sedang menggendong cucunya -yang terlihat habis menangis dan terlihat kurus-, nenek tersebut mengajak ku ngobrol, wah..gemuk ya imba anaknya.. Alhamdulillah bu, tapi ini sedang demam, "kata ku.

Ibu, ada apa ke dokter? "tanya ku..

"Ini, cucu saya beratnya hanya 9,3 kg di usianya yang 1 tahun.
Makannya sedikit, tidak boleh makan macam2 sama ibunya, tidak boleh garam lah, tidak boleh gula lah. Lihat neneknya makan nasi goreng, anaknya ingin, tapi ibunya tidak boleh, ketoprak juga tidak boleh, semua tidak boleh. dikasih makan gasol saja.. sekarang, anaknya kurus, rewel karena lapar..
Ibu-ibu muda sekarang kebanyakan TEORI, malah anak pada kurus. Dulu, saya, anaknya enam tidak ada yang kayak gini.. " Curhat sang nenek....

"glek..glek..glek..."
Ekspresi menelan ludah saya...

Secara, ini juga yang seringkali di bicarakan nenek dan kakek Liga, atas sikap anak perempuannya yang baru menjadi ibu muda ini, kebanyakan TEORI... :-) heheee. maklum, ibu-ibu muda sekarang, pasti lebih open minded dan terbuka atas banyak informasi. sehingga tak jarang bertentangan dan berbeda pendapat dengan nenek-nenek jaman sekarang. Namun, perbedaan pendapat tersebut, selayaknya kita telaah... karena teori yang ada sekarang, memang tidak selamanya sesuai dan tidak semuanya salah. So.. kita yang harus pintar2..

Setelah itu, sang nenek lanjut cerita...
"ini sekarang, ibunya lagi di nasehatin sama si dokter, dikasih jadwal makan untuk anaknya, supaya bisa naik berat badannya"

"ooo.... iya bu...." jawab saya (sambil mengambil pelajaran sangat berharga hari itu)

Tak lama, sang ibu muda keluar dari ruangan dokter, mereka (nenek, kakek, ibu muda dan cucu) segera pergi tanpa kutahu lagi mereka hendak kemana.

Fenomena yang sering kali ku temui, memang setelah lepas ASI eksklusif selama 6 bulan, anak akan cenderung menurun berat badannya. Dikarenakan, kebutuhan makan mereka tidak lagi tercukupi dari ASI dan harus ditambah makanan tambahan, dan penambahan makanan tersebut, seringkali tidak pas. Sehingga energi yang keluar lebih besar dari makanan yang dikonsumsi, sehingga berat badan anak akan  menurun. Padahal , dulu ketika ASI eksklusif saja, anak sudah bisa gemuk tak terkira menyenangkannya.

Selain, contoh cucu nenek diatas, ada juga, ibu lain yang mengeluhkan hal yang sama. anaknya sudah berusia 2 tahun, tapi berat badannya hanya 9 kg lebih. ia ingin berkonsultasi dengan dokter tentang masalahnya ini.

Nah....
Ini menjadi PR dan perhatian besar bagi ku. Liga, sebentar lagi, tinggal 1 bulan lagi, akan memasuki gerbang MPASI. Suatu fase yang aku tunggu-tunggu, karena terbayang bagaimana menyenangkannya, memberi Liga makanan tambahan selain ASI yang selama ini aku berikan. Seperti memberikan bayam, pepaya, labu kuning dsb. Rasa senangku diikuti dengan antusiasme ku untuk mengumpulkan resep-resep untuk MPASI. Tapi, ternyata PR ku lebih dari itu, karena tidak semudah yang dibayangkan dan juga tidak terlalu sulit untuk dilakukan, asal telaten (begitu nasehat orang-orang yang sudah berhasil).

Walaupun pemberian MPASI, menjadi salah satu masalah yang cukup banyak diantara para bayi 6 bulan ke atas. Tapi, banyak juga yang telah berhasil melaluinya.

Well..
Selamat Datang di MPASI Liga sayang...
Tepat di bulan ramadhan tahun ini...
Ibu ayah sayang Liga...cup cup mmuuuahhh
Sukses untuk MPASI kita ya sayang.. :-)









Minggu, 17 Juni 2012

R A M A D H A N

Subhanallah.. sebentar lagi, kita semua akan memasuki bulan penuh kemuliaan yaitu bulan ramadhan. Ahh.. rasanya ingin menangis, begitu mendengarnya. Ingin segera sampai pada bulan tersebut, bersimpuh, memohon ampun, berdoa dan beribadah dengan khusyuk di dalamnya..



Namun, tahun ini, akan terasa begitu berbeda. Iya berbeda. Bulan ramadhan tahun ini, kami, telah dianugrahi seorang putra yang masih membutuhkan ASI, sehingga saya, harus dan harus tetap menyusuinya. Sehingga, planning untuk puasa full satu bulan seperti tahun lalu ketika hamil, harus urung dilakukan, karena kebutuhan nutrisi Liga harus tetap terpenuhi, dan Allah sangat memberi keringanan untuk itu. Tapi, keinginan untuk tetap beribadan dengan maksimal di bulan tersebut sangat besar. Ya Allah...sampaikanlah kami pada bulan mulia tersebut. amin.. Dan sehatkanlah badan kami, sehingga dapat beribadah dengan baik di ramadhanMu.. amin


Ketika sudah menikah, terlebih sudah memiliki anak, speed dan kuantitas untuk beribadah kita sungguh di uji. Sungguh di uji..karena waktu yang hanya 24 jam, dibagi menjadi beberapa hal yang harus dan wajib dilakukan juga. Sehingga, sekarang, saya harus pintar2 mengatur waktu dengan baik. Tanpa harus mengesampingkan ibadah kepada Allah.. dan meniatkan segala sesuatu seperti halnya menyusui sebagai ibadah juga..dan ini rasanya nikmat..ditengah ketertatihan menuju kebaikan dan kesempurnaan.


Ditambah lagi, saat ini status ku sebagai karyawati, yang harus ngantor diluar rumah, sehingga waktu untuk beribadah pun akan semakin "terbatas" namun harus tetap dinomorsatukan. Alhamdulillah,mulai Januari tahun 2012, BKKBN telah menerapkan remunerasi bagi seluruh karyawannya, sehingga penghasilan per bulan akan naik berkali-kali lipat dari tahun lalu. Sebuah kabar baik yang pastinya disyukuri semua karyawan. Sehingga, ibadah pun harus tetap ditingkatkan.


Jujur, memang berat disaat kita harus bekerja diluar rumah, memiliki anak sebagai tanggung jawab, suami yang juga harus diperhatikan, orang tua dan mertua yang butuh kasih sayang. Apalagi, Allah sebagai Tuhan yang telah memberikan segalanya..yang kita berkewajiban untuk beribadah kepadaNya.. rasanya waktu 24 jam tidaklah cukup untuk memenuhi semua kewajiban kita. Namun, dengan sabar dan ikhlas, insyallah semua akan ringan dijalani..


Satu hal yang kupelajari, jangan terlalu banyak bertanya atas "mengapa harus terjadi seperti ini????, atau "mengapa hal ini harus dilakukan???"
karena ternyata dibalik semua yang kita tidak tahu apa hikmahnya tersebut, ternyata tersimpan banyak berkah Allah yang tidak bisa kita beli. Jalani,,dan luruskan niat..pasti hasilnya akan baik..
Seperti kisah Nabi Musa, yang diminta untuk tidak banyak bertanya ketika sedang melakukan perjalanan dengan seseorang. Walaupun terkesan aneh dan berat kejadian2 tersebut, Nabi diminta untuk tetap tidak bertanya.. ternyata dibalik semua itu, ada hikmah yang sangat besar. Subhanallah.. Allah maha kuasa atas segala sesuatu. Dosa kita terlalu banyak untuk melihat kebaikan, sehingga menjalani dan tetap berbuat baik adalah satu-satunya yang bisa kita lakukan, seperti apapun hal yang akan terjadi di kemudian hari.


dan ternyata..
hidup bukan hanya soal mimpi2..tapi soal menjalani apapun dengan penuh keyakinan dan niat yang baik.. tanpa disadari semua mimpi2 tersebut, dengan mudah kita raih tanpa harus tertatih-tatih meraihnya.. Subhanallah...

Senin, 28 Mei 2012

Nikmat itu disebut "BEKERJA"

Bekerja bagi seorang laki-laki adalah wajib. Apalagi ia sudah menjadi seorang suami juga ayah, karena istri dan anaknya wajib ia nafkahi. Namun, bekerja jangan diartikan harus bekerja di kantor, karena yang dirumah saja, ternyata bisa loh menghasilkan puluhan juta rupiah. Yang terpenting, ia bisa memanfaatkan waktu menjadi uang yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup keluarga secara halal. Namun, terlepas dari laki-laki harus bekerja, ternyata saat ini tak jarang ditemukan wanita bekerja diluar rumah, dengan berbagai alasan. Seperti : penghasilan suami tidak mencukupi, ingin beraktualisasi dengan keilmuannya, ingin mandiri dan berpenghasilan, berjaga-jaga jika pilar sang suami tak lama berdiri, dan banyak lagi alasan. Tapi, apapun itu alasan, pada dasarnya wanita tidak berkewajiban penuh mencari nafkah, namun jika ia tetap memilih untuk bekerja dengan alasan yang baik dan lurus, kalau kata mamah Dedeh.. PAHALA untuk nya..dan sama dengan JIHAD. Subhanallah... Saat ini pun, ternyata banyak laki-laki yang susah mendapat pekerjaan, namun justru wanita mudah. Entah mengapa.. Seperi pembantu di rumah mertua, yang suaminya tidak bekerja, otomatis, ia harus banting tulang untuk bekerja. atau banyak kasus lainnya, dimana sang suami tak kunjung mendapat pekerjaan, padahal anak mereka terlanjur banyak. Jadilah, sang istri harus banting tulang... sudah ngurus anak ya bekerja banting tulang juga. Sungguh, sudah sepatutnyalah kita semua bersyukur.. Ngomong-ngomong perihal bekerja. Entah, suatu hari, saya ditelp oleh bapak-bapak, dengan alasan ia ingin memberitahuku ada rumah yang ingin di jual, ngomong panjang lebar. Hingga, akhirnya,,, "maaf Pak.. Saya sedang tidak buru-buru mencari rumah... Nanti memang jika ada yang cocok, ya saya lihat, tapi kalau belum ada yang cocok ya sudah,.tidak apa2" jawab ku Melihat jawabanku yang tidak terlalu antusias dengan tawarannya.. Ia justru bilang.. "Bu,, tolong ya bu... Kalau ada kerjaan, hubungi saya..." "Kerjaan apa saja bu, kebetulan saya baru keluar dari kerjaan, karena kontrak saya habis, padahal saya sudah tua bu.." "Kerjaan apa saja, saya mau bu..." ehem...sambil menelan ludah.. dalam hati.. Kenapa jadi begini.. "Ooo.. begitu ya Pak.." jawab ku "Maaf pak, saya sendiri juga tidak bisa menjanjikan apa2" " Iya tidak apa2 bu.." " saya bingung bu, anak saya baru usia 10 bulan, tapi saya malah tidak punya kerjaan" "makanya apa saja saya lakukan asal halal, seperi halnya mencari2 rumah, siapa tahu ada yang cocok bu" Masyaallah... dalam hati saya berujar.. Ya Allah..saya merasa kesulitan yang sedang saya hadapi, rasanya begitu sulit, tapi ternyata diluar sana, banyak yang merasakan kesulitan jauhhh lebih besar dari saya.. Mendengar kondisi bapak tersebut, saya cukup tersentuh. Saya pun baru punya bayi usia 4 bulan, dengan kondisi alhamdulillah, saya dan suami masih bekerja. Karena kebutuhan anak pasti banyak. Tapi, si bapak tadi, anaknya pun tentu ingin merasakan hidup yang bahagia.. tapi..ternyata ayah ibunya tidak seperti ayah ibu anak-anak lainnya yang memiliki pekerjaan. Saya pernah, ingin sangat menangis melihat anak usia sekitar 10bulan, dipaksa mengemis oleh ibunya. Sambil dipangku sang ibu, ia diminta ikut mengemis, dengan wajah yang sangat kotor (maaf), sudah begitu duduk di jalanan becek, sambil makan nasi bungkus bekas yang dimakan bersama kakaknya.. MasyaAllah... saya jadi teringat Liga..ada sedikit alergi diwajahnya, alhamdulillah, kami (ayah ibunya) masih bisa membelikan obat untuknya. Tapi, bagaimana dengan anak tadi.. apakah ia juga tidak berhak mendapatkan kebahagiaan.??? sungguh sedih sekali rasanya.. Sungguh, manusia jarang sekali bersyukur.. Seharusnya kita patut bersyukur dengan syukur yang amat sangat dalam kepada Allah.. Betapa, ia masih memberikan kehidupan yang jauh lebih baik dari mereka semua yang berkekurangan.. Sepatutnyalah..kita berbagi.. setidaknya bersyukur dengan apa yang telah kita miliki, dan tidak mengeluh dengan apa yang belum/tidak kita miliki.. dan nikmat itu disebut "BEKERJA" disaat jutaan orang lainnya mendambakan untuk meraihnya...sekedar untuk membahagiakan anak dan istrinya.. Semoga..kita bisa mengisi kehidupan ini dengan kebermanfaatan.. amin.. "peluk sayang untuk Liga-yang telah bersabar, karena ayah ibunya harus bekerja diluar rumah" We luv u and teaching you how life it is.. Someday..you will know..:-) how big our love for u..

Rabu, 25 April 2012

The Journey of Our liga

Alhamdulillah.. Liga semakin hari semakin menggemaskan. Kini ia sudah bisa mengoceh dan seakan mengajak ngobrol. Lucunya... jadi pengen maem pipinya..hehehee :-) 5hari lagi, Liga tepat berusia 3bulan. Dan berikut dokumentasi Liga, pada beberapa moment. Yang tentunya akan sangat indah untuk dilihat lagi..
Selain itu, Liga juga sudah bisa memperhatikan mainan yang berikut ini.
Meskipun sudah hampir 3 minggu ini, saya, bekerja di kantor. Tapi, alhamdulillah, liga dijaga oleh kakek dan neneknya di rumah. InsyaAllah..liga tetap sehat dan terpenuhi semua kebutuhannya baik dari sisi perkembangan dan pertumbuhannya.. amin.. Kecup sayang buat Liga.. -Dari ibu dan ayah yang lagi ngantor-

Lesson 1

Untuk banyak kondisi, ternyata berfikir terlalu panjang dan penuh pertimbangan ada kalanya tidak penting lagi. Karena, toh setiap pilihan ada konsekuensinya. Tapi, saya, tergolong orang yang penuh pertimbangan dalam memilih sesuatu. Dari mulai memilih sepatu untuk di beli, memilih baju, atau memilih apapun, itu bakal dipikir sampe mendalam. Seperti, apakah sepatu ini bermanfaat dengan sangat untuk saya? warnanya? dsb... hingga tak jarang, akhirnya saya tidak jadi membelinya.. Tapi, puas, karena saya telah mempertimbangkannya dengan baik. Namun, dikondisi yang lain, ternyata berfikir cepat dan memutuskan sesuatu dengan cepat juga sangat penting. karena tidak selamanya kita bisa berlama-lama dalam mengambil sebuah keputusan. Well... Pelajaran hari ini, jangan pernah takut untuk membuat keputusan. dan belajar untuk cepat dan tepat dalam mengambil setiap keputusan.

Selasa, 10 April 2012

Pembelajaran "Dilematis"

-Dilema-
Udah kayak judul film dan lagu yaa.. Melankolis, melankolis gimana gituh...

Hari senin kemarin tepatnya tanggal 9 April 2012, saya, Nurlita Tsania, sudah habis jatah cutinya, sehingga harus segera masuk kantor. Sebenarnya, masukny si harus dari tanggal 2 April, namun berhubung, saya orang yang sangat disiplin dan workaholic (sambil geleng-geleng kepala kebawah), jadilah saya masuk tanggal 9 April (atas izin atasan langsung).

Hari pertama masuk kantor. (Momen ini dipersembahkan oleh...) - gaya indonesian idol.

Perihal bangun pagi, tidak ada waktu yang berubah dari sebelumnya. Namun, yang berubah adalah, biasanya bangun tidur,hanya ada suami di samping (selain guling dan bantal), sekarang, ada makhluk hidup kecil yang lucu dan menggemaskan juga, yaitu Liga (anak kami). Sehingga, seharusnya udah bisa mandi, ngaji atau makan pagi. Sekarang tergantikan dengan masih mengganti popok atau menyusui liga, anak pertama saya. Momen yang selama cuti, agak enggan untuk di berhentikan cepat-cepat. Namun, karena harus berangkat bareng ayah, yang notabene kantor kami sama-sama jauh dari Depok, jadilah momen menyusui dan ganti popok, harus dengan segera di selesaikan. Tentunya setelah liga telah kenyang menyusui dan segera tertidur kembali yaa..

Setelah liga bobo lagi, saya segera mandi, ayah pun sudah mandi terlebih dahulu. Setelah mandi, langsung salat subuh, setelah itu, langsung siap-siap berangkat. Kami harus berangkat dari depok setidaknya jam setengah enam pagi. Kalau tidak, alamat macet di jalan. Namun, yang buat agak berbeda. Dulu kekantor mah biasa aja, paling bawa buku sama bolpen (ckckckck), sekarang, perlu dan kudu bawa botol-botol kecil, kayak mau jualan sirup sama jamu, ditambah alat mirip terompet kecil yang bisa dipompa alias pompa asi. Gak boleh ketinggalan. Boleh hp ketinggalan, tapi kalau alat-alat tadi ketinggalan. waduh,,,,mau jadi apa dunia???

Akhirnya, kami bisa berangkat jam setengah enam lewat dikit. Ini momen yang paling mengharukan, karena harus berpisah sebentar dengan Liga, dalam waktu yang relatif lama. Kebetulan saat itu liga sudah bangun, sambil digendong nenek, liga melihat ibu dan ayahnya akan berangkat kantor. Baik-baik dirumah ya nakk...hiks-hiks.. pengen nangis, tapi harus kuat!!.. Berhubung liga masih berusia 2 bulan lebih, jadi ia belum begitu mengerti. sehingga ia pun hanya diam menatap kami, walaupun kami tidak tahu, apa yang ada dalam hatinya.

Di perjalanan menuju kantor, benar saja, macet tak terhindarkan, terlebih ini hari senin. saya dan suami, mengobrol serius, sepanjang perjalanan. Yaitu mengenai judul blog ini, yaitu dilematis.. sebuah sindrom pasangan yg sama2 bekerja dan br punya baby yaitu apakah tidak sebaiknya istri keluar kerja sj? --tp pending, dan keputusannya to be continued-

benar sj, sy smp kantor jm 8 kurang dan pastiny ayah akan telat. di kantor, ternyata sudah banyak hal yg berubah. baik wajah bos-bos yg berganti juga perasaan sy tentunya yg tidak keruan. hehehehehe. but, so far so well.
jam 11, PD udah cenat cenut minta di pompa, akhirnya turunlah ke bawah ke ruangan pojok asi. alhamdulillah, lega setelah di pompa. giliran si botol2 kecil buat di isi dengan 150 ml asi perasan yg selanjutnya di simpan di kulkas.

jam 3 sore, kembali PD cenat cenut. akhirnya, aku peras lagi dan dapat 150ml lagi. lumayannn...jam empat sore, saya izin pulang sama bos. Langsung tancap gas, buat pulang kerumah, menengok apa yang terjadi dengan liga...setelah uji coba hari pertama. setiap jam 12, saya telepon ke rumah, untuk tanya kondisi liga. dan alhamdulillah, liga baik-baik saja. Setelah itu, saya tanya liga habis berapa botol bu?
ternyata liga habis lebih dari 300 ml siang itu. waw... berarti saya harus mengejar asi perasan saya ni. semangattt...

Perjuangan ibu bekerja yang masih mempunyai bayi yang butuh asi eksklusif ya memang seperti ini. Inilah perjuangannya. Semoga saja, Allah memberikan jalan yang terbaik, selama kita telah maksimal melakukan yang terbaik. Amin
Kebetulan di ruangan saya, ada juga ibu yang sedang menyusui, jadilah kulkas kami, digunakan untuk tempat menyimpan ASI.

Pastinya, bagi banyak ibu bekerja, yang baru saja masuk kantor setelah melahirkan, menjadi momen yang mendebarkan sekaligus khawatir. Dikarenakan harus meninggalkan anak, entah itu dengan neneknya, baby sitter, pembantu atau mungkin dititip ke day care. tapi ya itulah, fenomena saat ini. Tinggal kita memilih..ingin menjadi yang seperti apa.

Pastinya, hidup itu adalah memilih. Kita tidak bisa menjalani semuany, tapi pilih salah satu dari yg baik-baik.dg sgala konsekuensinya..dan risikonya. dan itulah yg disebut hidup.