Kamis, 21 Juni 2012

Welcome MPASI

Bulan ini menjadi bulan ujian untuk ku khususnya. Liga, sakit. Iya, sebenarnya sakit adalah hal yang "mungkin" sering terjadi pada anak-anak, tapi, yang membuat berbeda. Ini, di alami anakku sendiri. Alhamdulillah, sekarang, Liga sudah pulih. Ia sudah kembali tersenyum dengan cerianya dan mengoceh seperti biasanya.. Alhamdulillah..

Pengalaman kemarin, menjadi pelajaran berharga bagi ku. Pelajaran mengenai arti tanggung jawab dan mengontrol kestabilan emosi. Bagaimana tidak, siapa lagi yang peduli dengan anak kita, selain kita, sebagai ibunya sendiri, yaitu yang pertama kali menyadari anak sakit, dan yang pertama kali juga, menentukan upaya apa yang harus dilakukan as soon as possible. Terlebih, malam hari, anak akan lebih rewel karena merasa badannya tidak enak, otomatis, kita harus siap sedia dan menstabilkan emosi kita, supaya anak tetap tenang. Di tambah kantuk yang sangat, tak jarang membuat emosi kita naik turun, dan letih sepulang kerja juga menuntut kita pandai mengatur emosi kita. Belum lagi, suami yang tentunya khawatir, kita pun harus pintar2 menjaga perasaannya. Semuanya akan dipelajari alami ketika kita menjadi seorang IBU.. dan inilah alasan mengapa kita harus sangat mencintai ibu kita sendiri..


THE OTHER STORY about MPASI for 6 mth +


Sewaktu sakit kemarin, Liga, kami (saya dan nenek Liga) bawa ke RS. Hermina Depok, malam hari, sepulang saya kerja. Ternyata, malam hari, juga banyak anak-anak yang juga akan konsultasi dengan dokter anak. Macam-macam masalahnya, ada yang panas tinggi, ada yang imunisasi, ada yang tidak bisa pipis, ada yang batuk pilek dan ini... ada yang sulit makan dan BB nya turun ketika sudah MPASI.

Ketika, saya sedang menggendong Liga, menunggu antrian dokter anak, sambil melihat poster tumbuh kembang anak di dinding rumah Sakit. Ada seorang nenek yang sedang menggendong cucunya -yang terlihat habis menangis dan terlihat kurus-, nenek tersebut mengajak ku ngobrol, wah..gemuk ya imba anaknya.. Alhamdulillah bu, tapi ini sedang demam, "kata ku.

Ibu, ada apa ke dokter? "tanya ku..

"Ini, cucu saya beratnya hanya 9,3 kg di usianya yang 1 tahun.
Makannya sedikit, tidak boleh makan macam2 sama ibunya, tidak boleh garam lah, tidak boleh gula lah. Lihat neneknya makan nasi goreng, anaknya ingin, tapi ibunya tidak boleh, ketoprak juga tidak boleh, semua tidak boleh. dikasih makan gasol saja.. sekarang, anaknya kurus, rewel karena lapar..
Ibu-ibu muda sekarang kebanyakan TEORI, malah anak pada kurus. Dulu, saya, anaknya enam tidak ada yang kayak gini.. " Curhat sang nenek....

"glek..glek..glek..."
Ekspresi menelan ludah saya...

Secara, ini juga yang seringkali di bicarakan nenek dan kakek Liga, atas sikap anak perempuannya yang baru menjadi ibu muda ini, kebanyakan TEORI... :-) heheee. maklum, ibu-ibu muda sekarang, pasti lebih open minded dan terbuka atas banyak informasi. sehingga tak jarang bertentangan dan berbeda pendapat dengan nenek-nenek jaman sekarang. Namun, perbedaan pendapat tersebut, selayaknya kita telaah... karena teori yang ada sekarang, memang tidak selamanya sesuai dan tidak semuanya salah. So.. kita yang harus pintar2..

Setelah itu, sang nenek lanjut cerita...
"ini sekarang, ibunya lagi di nasehatin sama si dokter, dikasih jadwal makan untuk anaknya, supaya bisa naik berat badannya"

"ooo.... iya bu...." jawab saya (sambil mengambil pelajaran sangat berharga hari itu)

Tak lama, sang ibu muda keluar dari ruangan dokter, mereka (nenek, kakek, ibu muda dan cucu) segera pergi tanpa kutahu lagi mereka hendak kemana.

Fenomena yang sering kali ku temui, memang setelah lepas ASI eksklusif selama 6 bulan, anak akan cenderung menurun berat badannya. Dikarenakan, kebutuhan makan mereka tidak lagi tercukupi dari ASI dan harus ditambah makanan tambahan, dan penambahan makanan tersebut, seringkali tidak pas. Sehingga energi yang keluar lebih besar dari makanan yang dikonsumsi, sehingga berat badan anak akan  menurun. Padahal , dulu ketika ASI eksklusif saja, anak sudah bisa gemuk tak terkira menyenangkannya.

Selain, contoh cucu nenek diatas, ada juga, ibu lain yang mengeluhkan hal yang sama. anaknya sudah berusia 2 tahun, tapi berat badannya hanya 9 kg lebih. ia ingin berkonsultasi dengan dokter tentang masalahnya ini.

Nah....
Ini menjadi PR dan perhatian besar bagi ku. Liga, sebentar lagi, tinggal 1 bulan lagi, akan memasuki gerbang MPASI. Suatu fase yang aku tunggu-tunggu, karena terbayang bagaimana menyenangkannya, memberi Liga makanan tambahan selain ASI yang selama ini aku berikan. Seperti memberikan bayam, pepaya, labu kuning dsb. Rasa senangku diikuti dengan antusiasme ku untuk mengumpulkan resep-resep untuk MPASI. Tapi, ternyata PR ku lebih dari itu, karena tidak semudah yang dibayangkan dan juga tidak terlalu sulit untuk dilakukan, asal telaten (begitu nasehat orang-orang yang sudah berhasil).

Walaupun pemberian MPASI, menjadi salah satu masalah yang cukup banyak diantara para bayi 6 bulan ke atas. Tapi, banyak juga yang telah berhasil melaluinya.

Well..
Selamat Datang di MPASI Liga sayang...
Tepat di bulan ramadhan tahun ini...
Ibu ayah sayang Liga...cup cup mmuuuahhh
Sukses untuk MPASI kita ya sayang.. :-)









Minggu, 17 Juni 2012

R A M A D H A N

Subhanallah.. sebentar lagi, kita semua akan memasuki bulan penuh kemuliaan yaitu bulan ramadhan. Ahh.. rasanya ingin menangis, begitu mendengarnya. Ingin segera sampai pada bulan tersebut, bersimpuh, memohon ampun, berdoa dan beribadah dengan khusyuk di dalamnya..



Namun, tahun ini, akan terasa begitu berbeda. Iya berbeda. Bulan ramadhan tahun ini, kami, telah dianugrahi seorang putra yang masih membutuhkan ASI, sehingga saya, harus dan harus tetap menyusuinya. Sehingga, planning untuk puasa full satu bulan seperti tahun lalu ketika hamil, harus urung dilakukan, karena kebutuhan nutrisi Liga harus tetap terpenuhi, dan Allah sangat memberi keringanan untuk itu. Tapi, keinginan untuk tetap beribadan dengan maksimal di bulan tersebut sangat besar. Ya Allah...sampaikanlah kami pada bulan mulia tersebut. amin.. Dan sehatkanlah badan kami, sehingga dapat beribadah dengan baik di ramadhanMu.. amin


Ketika sudah menikah, terlebih sudah memiliki anak, speed dan kuantitas untuk beribadah kita sungguh di uji. Sungguh di uji..karena waktu yang hanya 24 jam, dibagi menjadi beberapa hal yang harus dan wajib dilakukan juga. Sehingga, sekarang, saya harus pintar2 mengatur waktu dengan baik. Tanpa harus mengesampingkan ibadah kepada Allah.. dan meniatkan segala sesuatu seperti halnya menyusui sebagai ibadah juga..dan ini rasanya nikmat..ditengah ketertatihan menuju kebaikan dan kesempurnaan.


Ditambah lagi, saat ini status ku sebagai karyawati, yang harus ngantor diluar rumah, sehingga waktu untuk beribadah pun akan semakin "terbatas" namun harus tetap dinomorsatukan. Alhamdulillah,mulai Januari tahun 2012, BKKBN telah menerapkan remunerasi bagi seluruh karyawannya, sehingga penghasilan per bulan akan naik berkali-kali lipat dari tahun lalu. Sebuah kabar baik yang pastinya disyukuri semua karyawan. Sehingga, ibadah pun harus tetap ditingkatkan.


Jujur, memang berat disaat kita harus bekerja diluar rumah, memiliki anak sebagai tanggung jawab, suami yang juga harus diperhatikan, orang tua dan mertua yang butuh kasih sayang. Apalagi, Allah sebagai Tuhan yang telah memberikan segalanya..yang kita berkewajiban untuk beribadah kepadaNya.. rasanya waktu 24 jam tidaklah cukup untuk memenuhi semua kewajiban kita. Namun, dengan sabar dan ikhlas, insyallah semua akan ringan dijalani..


Satu hal yang kupelajari, jangan terlalu banyak bertanya atas "mengapa harus terjadi seperti ini????, atau "mengapa hal ini harus dilakukan???"
karena ternyata dibalik semua yang kita tidak tahu apa hikmahnya tersebut, ternyata tersimpan banyak berkah Allah yang tidak bisa kita beli. Jalani,,dan luruskan niat..pasti hasilnya akan baik..
Seperti kisah Nabi Musa, yang diminta untuk tidak banyak bertanya ketika sedang melakukan perjalanan dengan seseorang. Walaupun terkesan aneh dan berat kejadian2 tersebut, Nabi diminta untuk tetap tidak bertanya.. ternyata dibalik semua itu, ada hikmah yang sangat besar. Subhanallah.. Allah maha kuasa atas segala sesuatu. Dosa kita terlalu banyak untuk melihat kebaikan, sehingga menjalani dan tetap berbuat baik adalah satu-satunya yang bisa kita lakukan, seperti apapun hal yang akan terjadi di kemudian hari.


dan ternyata..
hidup bukan hanya soal mimpi2..tapi soal menjalani apapun dengan penuh keyakinan dan niat yang baik.. tanpa disadari semua mimpi2 tersebut, dengan mudah kita raih tanpa harus tertatih-tatih meraihnya.. Subhanallah...