Selasa, 06 November 2012

Perjuangan ASI

Alhamdulillah,, puji syukur kepada Allah, sampai dengan usia Liga 9 bulan, saya masih bisa memberikan ia ASI tanpa tambahan susu formula sedikitpun. Disaat, anak-anak seusianya banyak yang sudah ditambah dengan susu formula. Namun, yang membuat "challenge" adalah saya merupakan ibu bekerja, tidak lagi standy by dirumah, yang bisa setiap saat menyusui Liga. Dan tantangan saya bertambah ketika sekarang saya harus mengais ilmu. Tantangannya adalah "memeras asi". Iya..memeras ASI ketika di kantor sebelum saya sekolah, menjadi hal yang mudah, karena fasilitas semua tersedia dari mulai kulkas, tempat memeras asi yang nyaman dan juga waktu yang sangat-sangat fleksibel.

Namun, sekarang ditempat kuliah, wahhh... perjuangan ekstra keras untuk "memeras asi", diantaranya:
1. Waktu yang sangat terbatas terutama ketika masih kuliah namun payudara sudah cenat cenut,
2. Tempat memeras yang kurang nyaman, karena kelas berpindah2, jadi tidak ada tempat yang PW, paling2 mushola.
3. Tidak ada Kulkas (huaaa). sekalipun ada, pastinya diruangan Kaprodi, gak mungkin kan nitip disana. Saya pun sudah pernah cari2 tapi tidak ada, mau nitip di kulkas warung, tapi nanti khawatir ke ambil orang dsb.
4. Selalu membawa2 alat memeras asi, disaat segambreng buku2 juga harus dibawa

Sebagai imbasnya, sekarang memang stok ASI saya tidak sebanyak dahulu. Namun, alhamdulillah masih sangat cukup untuk mimik Liga sampai dengan hari ini dan untuk hari-hari ke depan (insyaAllah). Yang terpenting, saya ingin sekali share kepada teman-teman senasib (yang masih menyusui), untuk tetap berjuang memeras ASI..apapun kesulitannya. Sekarang di usianya yang sudah 9 bulan, berat badan Liga memang tidak segendut dulu ketika ASI eksklusif, karena ia sudah mulai tumbuh gigi, banyak gerak dan mulai makan pendamping. Beratnya sekarang 9,3 kg (tergolong BB normal). Semangat!!





Pernah suatu hari, saya naik kereta ke kampus. Disaat sekitar jam 13 siang, saya sudah sampai di stasiun bogor untuk bersiap pulang ke Depok. Payudara sudah cenat cenut, tadi di kampus tidak sempat memeras, karena ngejar kereta. Sesampainya di stasiun, saya segera mencari mushola stasiun. Melihat kondisi mushola stasiun yang "kurang" nyaman, tapi saya tetap bertekad untuk tetap memeras apapun kondisinya. Karena sebotol ASI untuk Liga hari ini sangat-sangat BERHARGA. Akhirnya saya segera menuju tempat salat khusus wanita yang ternyata cuma disediakan satu baris dihijabi dengan korden sederhana. Ketika sampai disana, saya terkejut melihat seorang mba-mba berjilbab besar, ternyata juga sedang memeras ASI ditempat yang sama. Subhanallah....Subhanallah..ternyata tidak cuma ada saya yang sedang memeras. Semangatnya memeras ASi begitu besar. Saya pun ikut semakin bersemangat.

well...memeras ASI bagi sebagian ibu-ibu muda merupakan pekerjaan yang menyita waktu dan membosankan sehingga tak jarang, menyebabkan ASinya berhenti karena jarang diperas ketika diluar rumah. Sehingga, mau tidak mau anak jadi minum susu formula. Tapi, ada juga sebagian ibu-ibu muda lainnya, yang perjuangannya dalam memeras ASI begitu kuat. Sekalipun ia bekerja diluar rumah.

Kalau bisa direkap saya pernah memeras Asi dari mulai di musola hotel berbintang lima, di musola stasiun, di ruangan kelas, sampai didalam mobil. Wah..pokoknya menyenangkan banget deh, dan yang pasti memuaskan banget ketika bisa membawa air susu ciptaan Allah ini ke rumah. Semoga saja, sharing ini, bisa menginspirasi teman2,, dan kita menjadi komunitas pemeras asi disegala tempat. Satu hal yang menyemangati saya adalah kita sebagai seorang ibu berkewajiban untuk menyusui anak dengan ASI, karena ASI adalah hak anak. Maka, apakah kita tidak mau memberikan anak kita haknya?? Bahkan dari kecil hak mereka sudah terpangkas, hanya karena kita tidak mau memeras ASI. Wah..feeling guilty banget rasanya. Pokoknya semangat ya mom...:-) Semangat untuk memberikan ASI, terlebih ASI eksklusif. Syukur-syukur bisa sampai dua tahun. Amin.

Yang terpenting, Allah tahu sekuat apa perjuangan kita dalam memeras ASI, karena pada dasarnya ASI akan terus keluar selama kita rajin memeras dan menyusui anak kita secara langsung. Semoga Allah senantiasa memudahkan perjuangan memeras ASI kita dan menganugrahkan ASI yang lancar. amin. Semoga Liga masih bisa minum ASI ibu sampai dengan 2 tahun (amin),,dengan segala ikhitiar sampai tetes asi terakhir. Aminnn..

Semangat ASI!!!!

Nb. Tulisan ini, hanya sebatas sharing, yang pada intinya sedang melecut diri untuk terus bersemangat memeras ASI, karena kondisi sekarang jauh jauh lebih sulit untuk memeras ASi dibandingkan dulu. Semoga Allah mencatat perjuangan ini sebagai amal ibadah. amin.

Tidak ada komentar: