Kamis, 07 April 2011

LAPAROSKOP

Laparoskop telah menjadi istilah yang saat ini sering ku dengar. Pertama, penyediaan laparoskop menjadi salah satu target BKKBN untuk mendukung pelayanan KB di beberapa RS di seluruh Provinsi di Indonesia. Namun, seperti apakah alat laparoskop itu? Apakah fungsi dari alat ini? Apakah kaitannya dengan KB?
Berikut sedikit ingin ku ceritakan.

Laparoskop, merupakan salah satu alat yang setidaknya dimiliki oleh RS yang memiliki pelayanan KB sempurna dan paripurna. Mahalnya alat ini menjadi kendala untuk beberapa RS yang tidak mampu membelinya. Padahal, fungsi dari alat ini sangat besar ternyata. Namun, kembali semua tergantung kepada kebutuhan juga kemampuan.



Diatas adalah gambar laparoskop yang saya save dari google. Ternyata cukup sederhana ya... (ups). Namun, yang membuat spesial adalah laparoskop menjadi prosedur untuk melihat rongga perut melalui sebuah teleskop yang dimasukkan melalui dinding perut. Melalui teleskop, prosedur pembedahan lebih jelas terlihat karena bisa dilakukan pemaparan yang lebih baik pada rongga panggul dan efek pembesaran dari teleskop.
Seiring majunya teknologi dengan ditemukannya chip komputer pada kamera TV, inovasi laparoskop lebih berkembang lagi. Dengan adanya alat ini, dapat dilakukan pembesaran lapangan operasi yang terlihat dimonitor. Ini dia mahalnya...

Oleh karena itu, laparoskop merupakan revolusi besar di bidang ilmu bedah, saat ini banyak dipilih karena prosedurnya yang mudah serta waktu operasi yang relatif singkat dan lama pemulihan pasca operasi yang lebih singkat ketimbang konvensional. Ukurang lubang yang diperlukan untuk operasi hanya kurang lebih 0,5-1,5cm, jauh lebih kecil dibandingkan ukurang lubang untuk operasi konvensional. Operasi ini disebut juga minimal invasive, karena bagian tubuh dibuka dengan sedikit sayatan saja. alhasil, kerusakan pada jaringan tubuh dan jumlah perdarahan pun dapat diminimalisir sehingga pasien pun dapat pulih dengan lebih cepat. Hebat ya teknologi sekarang...

Kegunaan laparokopi kaitannya dengan KB adalah :
laparoskopi seringkali digunakan untuk mendiagnosis penyebab dari ketidaksuburan (infertilitas), terutama untuk pasangan yang telah lama mencoba berbagai cara untuk mendapatkan anak. Penyebab infertilitas dapat diketahui seperti gangguan pada saluran telur, yang bisa terjadi akibat proses perlekatan dengan daerah sekitar atau penekanan oleh tumor atau proses infeksi, adanya endometriosis, adanya tumor kandungan atau tumor pada indung telur. Berbagai penyebab infertilitas diatas dapat diatasi dengan laparoskopi.

Selain itu, laparoskopi juga digunakan untuk melakukan tubektomi (penutupan kandungan), yakni bagi mereka yang telah merasa cukup memiliki anak. Nah, inilah kaitan eratnya dengan program KB, dengan adanya laparoskopi maka metode operasi pada wanita dapat lebih minim lukanya dan cepat sembuh loh. Hebat kan.

Ayo Ber-KB!!!
sesuai kebutuhan mu, setelah menikah, aku semakin lebih menghayati fungsi KB. Tanpa KB, semua perencanaan kehidupan kita mungkin akan berantakan dan kurang terarah. Jika, ingin menunda kehamilan bisa pakai kondom atau suntik atau pil. jika, anda ingin mengatur jarak kehamilan bisa pakai IUD dsb. Dengan ini, segala perencanaan kehidupan akan lebih maksimal. Terutama kamu-kamu pasangan muda yang masih ingin mengejar cita-cita namun juga sudah berkeluarga yang sangat diridhoi Allah.

MAJU PROGRAM KB!!


Nurlita Tsania, SKM
Staf Direktorat Kesehatan Reproduksi
BKKBN Pusat

Tidak ada komentar: