Sabtu, 21 Agustus 2010

Ledakan Penduduk

Sudahkah anda melaporkan data keluarga anda, atau di wawancarai (dihitung) oleh petugas BPS pada bulan Mei kemarin?
Jika memang sudah, inilah Hasil Sensus Penduduk 2010 yang menunjukkan angka 237.556.363 jiwa.

Jumlah yang cukup besar, untuk ukuran negeri kita, Indonesia. Jumlah ini, di Eropa setidaknya bisa dipimpin oleh 2 sampai 3 kepala pemerintahan. Sedangkan, di Indonesia jumlah 237 juta dipimpin oleh satu presiden. Sungguh, tugas yang berat dan harus mulai dikendalikan agar tidak terjadi ledakan kependudukan (yang lebih gawat lagi).

Sensus Penduduk dilaksanakan setiap 10 tahun sekali. Pada tahun 2010 SP (Sensus Penduduk)dilaksanakan oleh sekitar 700ribu petugas yang telah terlatih (sumber: BPS).

Proyeksi jumlah penduduk dari Tim Bappenas, tim BPS juga UNFPA pada tahun 2000-an untuk tahun 2010 ini adalah 234,1 juta. Proyeksi ini masih lebih rendah dari kenyataan yang ada. Data selanjutnya menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki ternyata lebih besar dari jumlah penduduk perempuan.

Rasio jenis kelamin penduduk Indonesia berada pada angka 101. Artinya, jumlah penduduk laki-laki sebanyak 119.507.580 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 118.048.783 jiwa atau 101 berbanding 100.



Sementara itu, laju pertumbuhan penduduk nasional pada 2010 tercatat sebesar 1,49 persen dengan laju pertumbuhan tertinggi terjadi di Provinsi Papua, yaitu 5,45 persen dengan total jumlah penduduk mencapai 2.851.999 jiwa. Laju pertumbuhan terendah terjadi di Jawa Tengah, yaitu 0,37 persen dengan jumlah penduduk sebanyak 32.380.687 jiwa..

Persoalan kependudukan (Pengendalian penduduk) menjadi sangat penting untuk kemajuan bangsa. Jumlah penduduk yang banyak harus diiringi oleh ketahanan pangan,ketersediaan lapangan pekerjaan, kestabilan politik, hukum dan keamanan juga stabilitas ekonomi. Jika pertumbuhan penduduk tidak diimbangi oleh beberapa hal diatas, maka akan muncul masalah yang lebih berat lagi. Saat ini, gizi buruk masih terjadi di beberapa daerah, jumlah pengangguran..

Mengutip data survei tenaga kerja nasional tahun 2009 yang dikeluarkan oleh Badan Perencanaan Nasional (Bappenas), Data tersebut mengungkapkan, dari 21,2 juta masyarakat Indonesia yang masuk dalam angkatan kerja, sebanyak 4,1 juta orang atau sekitar 22,2 persen adalah pengangguran.

Lebih mengkhawatirkan lagi, tingkat pengangguran terbuka itu menurutnya didominasi oleh lulusan diploma dan universitas dengan kisaran angka di atas 2 juta orang. Merekalah yang kerap disebut dengan "pengangguran akademik".

Permasalahan demi permasalahan akan kerap terjadi, jika jumlah penduduk tidak dikendalikan dengan baik. Oleh karena itu, komitmen pemerintah terhadap pengendalian penduduk menjadi semakin tinggi, dengan meningkatkan peran BKKBN dalam pengendalian penduduk. Semoga segenap tim BKKBN dan seluruh masyarakat dapat bersama-sama berjuang untuk mengendalikan jumlah penduduk di masa yang akan datang.

Tidak ada komentar: