Selasa, 11 September 2012

Kuliah Perdana

Alhamdulillah, dimulai pada hari Senin minggu lalu, saya sudah memasuki masa perkuliahan kembali, setelah kurang lebih 4 tahun, bercengkrama dengan birokrasi, sekarang saya "berenang" kembali dalam dunia kampus. Dunia yang banyak memberi saya pembelajaran dan perjuangan. Sekarang, saya pun memulainya kembali. Bismillah..

Saya, alhamdulillah mendapat tugas belajar dari Kantor tempat saya bekerja (BKKBN Pusat) untuk menempuh pendidikan Pasca Sarjana S2 di Institut Pertanian Bogor. Saya mengambil program studi Ilmu Keluarga dan Perkembangan Anak (IKA) di bawah Departemen IKK, sebuah prodi yang semenjak awal sudah sangat menarik minat saya. Namun, dibalik semua ketertarikan saya, tetap ada konsekuensi atas beasiswa ini, yang tentunya semua pasti sudah tahu.

Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan salah satu perguruan tinggi bergensi di Indonesia, banyak lulusan IPB yang kompeten di bidangnya. Bahkan presiden kita pun mengambil gelar doktor di institut ini. Hal ini yang memantapkan niat saya untuk memilih IPB sebagai tempat saya studi, padahal ada juga tawaran di Universitas Indonesia (tempat saya kuliah S1) yang jelas2 lebih dekat dan sangat bergengsi pula. Namun, program studi IKA sudah terlanjur membuat saya jatuh cinta, sehingga segala konsekuensi nya harus saya tanggung pula, yang antara lain:

1. Harus Pindah Rumah alias NGONTRAK di perumahan dekat kampus : dengan tujuan efisien waktu sehingga tetap bisa belajar dengan baik dan utamanya dekat dengan Liga (gak tua di jalan). Kedekatan dengan Liga ini, yang membuat kami harus berjuang mencari rumah yang dekat, karena Liga masih menyusui dan sedang MPASI, sehingga saya harus terjun langsung di dalamnya. Sebagai kewajiban utama dan pertama. Kuliah urusan nomor dua. Ibu sangat sayang liga.

2. Memboyong keluarga. dari mulai ayah Liga, nenek Liga, kakek Liga, Mbanya. Padahal rumahnya imut. Tapi, puji Syukur, Allah memberi kemudahan kepada Hamba, dianugrahi suami yang mendukung studi sehingga rela berangkat kantor lebih pagi dan jauuuhhhh banget dari kantor juga nenek kakek Liga yang sangat sabar mendukung anak bungsunya ini, ditambahi menjaga cucu tanpa kenal lelah lagi (Ya Allah...terima kasih), juga mertua yang sangat baik hati, karena mensponsori hampir seluruh isi rumah ini. Ya Allah..hamba malu padaMu..atas semua karunia Mu yang begitu banyak. Semoga hamba bisa membalas semua kebaikan kepada semua yang telah baik kepada Hamba. Amin. Amin Ya Allah. I will..

Seperti itulah tampilan rumah kontrakan kami: (siapa tahu bisa menjadi referensi bagi mahasiswa yang lain)


Dua hal diatas yang menjadi penguat ku melangkah. dan tentunya Allah..atas ridhoNya, aku bisa ada disini. Dan semoga perjalanan kedepannya senantiasa Allah mudahkan., Amin. Saya tidak mencari yang paling terbaik, saya hanya ingin melakukan yang terbaik yang saya mampu lakukan..

Perkuliahan perdana hari Senin kemarin, semakin membuat saya berdecak kagum. Ya Allah.. materi mengenai Teori Perkembangan Anak dan Teori Keluarga seakan menjawab banyak pertanyaan hidup saya selama ini. Saya seperti mengikuti sebuah seminar yang saya sangat ingin mengetahuinya. yang tanpa sadar, padahal ini Kuliah. Dalam perkuliahan Teori Perkembangan Anak, akan diajarkan mengenai perkembangan anak dari mulai perkembangan motorik, bahasa, kognisi dlsb.

Selain itu di perkuliahan Teori Keluarga akan dibahas mengenai fungsi keluarga secara ideal, dan pengaturan financial keluarga. Secara gak langsung saya lagi kursus untuk berumah tangga. Secara saya sedang punya bayi yang sedang dalam masa perkembangan dan saya pun baru menikah, sehingga memilih kuliah di sini, adalah satu hal yang tidak akan pernah saya sesali. Apapun hasil nilai kuliah saya nanti, yang terpenting, saya bisa belajar banyak disini, syukur2 bisa mengaplikasikan dalam kehidupan saya sesungguhnya. Amin...

Seperti itulah gambaran perkuliahan perdana saya.
disamping itu, konsekuensi perkuliahan PascaSarjana tidak bisa dibilang mudah.
Karena Tugasnya banyak banget. Sehingga managemen waktu sangat diperlukan disini.
Yups..semoga saja saya bisa melaluinya..dengan sebaik yang saya bisa..Amin

Nb. Fakta yang ada sekarang: Jumlah PascaSarjana (S2) tahun ini di IPB mencapai 1100an orang dan (S3) sekitar 250 orang. Hal ini membuktikan bahwa, disaat banyak orang berupaya untuk melakukan yang terbaik untuk hidup mereka, apakah kita pantas untuk hanya "berdiam diri" dan berburuk sangka atas kesuksesan orang lain?? Padahal mereka telah melakukan banyak hal, dan kita?? (jawab sendiri)

Semoga ini bisa mengsinspirasi, paling tidak untuk saya sendiri, yang semangatnya sempat kendor dan galau, bahwa hidup harus direncanakan dan ambil segala konsekuensinya dengan tetap rendah hati dan taat kepada Allah..Amin

Bogor, 11 September 2012
Nurlita Tsania yang banyak lupa dan salah.
Maaf atas segala kesalahan terutama
 kepada kedua orang tua saya dan suami tercinta.