Rabu, 14 September 2011

Emansipasi wanita

Siapakan pahlawan emansipasi wanita? siapa lagi kalau bukan ibu kita Kartini (R.A. Kartini) yang disebut-sebut sebagai pahlawan emansipasi wanita. Hal tersebut dikarenakan ia memperjuangkan hak-hak kaum wanita untuk dapat mengeyam pendidikan yang setara dengan kaum laki-laki. Sekarang terbukti, banyak wanita yang telah mendapat gelar professor, doktor, master dan gelar2 pendidikan lainnya yang orang sebut "HEBAT". Di samping itu, profesi yang dahulu, hanya dilakukan laki-laki, saat ini sudah bisa dilakukan oleh wanita pula. Hebat kan?? Emansipasi wanita ini. Apalagi, jika berhadapan dengan kaum feminis yang sangat-sangat membela hak kaum wanita. Bahkan dalam urusan rumah tangga banyak diantara wanita yang ingin hak dan kewajiba mereka sama dengan suami mereka, sehingga mereka juga tidak kalah dengan suami mereka. Faktanya memang banyak hal positif dari istilah emansipasi wanita, tapi disisi lain banyak hal yang cenderung ke negatif (menurut saya) dari hal ini.

Sekarang bisa dibayangkan, sejak kecil, anak laki-laki dan perempuan mendapat hak yang sama dalam hal pendidikan. Bahkan tak jarang, perempuan lebih "rajin" belajar dibanding laki-laki sehingga banyak diantara anak perempuan yang mendapat juara di sekolah, serta prestasi2 lainnya. Hingga ia besar pun, banyak yang bercita-cita besar seperti menjadi dokter, arsitek, dosen, guru, insinyur dsb. Hingga waktu hidup mereka dihabiskan untuk sekolah dan bekerja secara all out dan TOTAL. Tak jarang, aku menemukan sosok wanita seperti kriteria tersebut, dan wanita cenderung konsisten dengan semua cita-cita yang telah mereka tentukan.

Hingga, pada suatu waktu banyak diantara wanita yang sukses dalam karir dihadapkan atas pilihan alamiah untuk menikah dan memiliki anak. Yang pilihan tersebut pun, juga menjadi salah satu tujuan hidup wanita-wanita sukses tersebut. Teman ku pernah bercerita, dimana di kantor tempat ia bekerja, banyak wanita-wanita yang sudah terbilang sukses dalam karir, usia sangat cukup, namun belum juga menikah. Selain, memang karena kesibukan karir mereka, namun juga karena tuntutan pekerjaan mereka, yang mana ketika mereka menikah dan memiliki anak tentu akan menghambat perkembangan karir mereka di kemudian hari.Sehingga, bnyak yang masih jomblo dan belum jua menikah. Tapi, itulah pilihan hidup dan harus diterima dengan segala konsekuensinya.
Itulah yang kusebut sebagai salah satu kelemahan dari emansipasi wanita.

Laki-laki cenderung hanya bisa fokus memikirkan satu hal dalam satu waktu. Seperti, pernah suatu ketika suamiku sangat fokus sekali dengan buku bacaaannnya hingga ia tak sadar, aku telah memakan habis makananku, hingga mengembalikannya ke tempat cuci piring, mencucinya dan kembali duduk disampingnya. dan ketika ia selesai membaca, ia bertanya.. "Sudah makan?"tanya suamiku..
ku jawab.. "ayah...baru saja aku makan (posisi makan persis disamping suamiku membaca), memangnya ayah tidak menyadarinya?" tanyaku
"Sungguh, tidak terasa" katanya.. (sambil kami tertawa bersama).

Iya itulah, laki-laki cenderung fokus dengan satu hal yang ia tekuni, sehingga kita sebagai istri harus dapat mendukung penuh konsentrasi suami dalam bekerja, tidak perlu mengganggunya dengan hal remeh temeh yang nantinya hanya akan mengacaukan pekerjaannya. Karena pekerjaan suami, juga sangat bermanfaat bagi keluarga kita.

Lain halnya dengan perempuan, pada saat yang bersamaan kita bisa mengetik surat, sambil memikirkan menu untuk nanti malam, memikirkan rencana untuk kapan menikah, kapan melahirkan (bagi yang sedang hamil), dimana akan melahirkan dsb. (dalam satu waktu).. bayangkan... wanita pun dapat melakukan beberapa hal dalam waktu yang bersamaan, seperti membuat susu sambil membereskan meja makan, setelah itu langsung menyapu, bahkan ketika sedang menelepon suami atau anak-anak mereka. Perempuan memang dianugrahi kemampuan untuk mengerjakan banyak hal dalam satu waktu, dan itulah mengapa akhirnya kita dianugrahi Allah SWT untuk memiliki kodrat haid, menyusui dan melahirkan anak yang tidak dimiliki laki-laki. Karena kita sanggup, dan berarti ada peran mendasar, yang Allah titipkan kepada para wanita... yaitu mengurus dan mendidik anak-anak mereka hingga menjadi anak yang soleh/hah. karena ini yang akan Allah mintai pertanggungjawabannya.
Bukan, sudah mencapai gelar pendidikan apa kamu selama di dunia??
Sudah, mencapai jabatan apa kamu selama di dunia??
Sudah berapa harta yang kamu dapat kumpulkan dari kamu bekerja selama ini?
Sudah berapa aset yang kamu miliki?
Sudah berapa proyek yang berhasil kamu pimpin??
Bukan...bukan itu semua.. (betul kan??)

Itulah, yang saat ini menyadarkanku.. ketika pulang kantor, sudah menjelang malam, masyaAllah..ternyata banyak diantara penumpang angkot adalah ibu-ibu, ketika turun dari angkot, banyak ibu-ibu juga yang baru pulang bekerja. Banyak.. dan banyak.. Lantas, bagaimana dengan anak-anak mereka di rumah ya?? karena besok pagi, tentu mereka harus sudah berangkat kantor lagi.. Demi kantor, urusan rumah tangga di kesampingkan.. dan di kantor pun, pikiran para ibu-ibu pun banyak yang berada dirumah. Tidak ada yang total pada kedua2nya.. Memang inilah kenyataannya. Yang dapat direnungi bagi ibu-ibu bekerja untuk dapat menjalani pekerjaan namun juga memiliki keluarga yang harmonis dan anak2 yang sukses dunia akhirat.

Ada yang kuat, ada yang memilih untuk fokus mengurus anak dirumah dengan menjadi ibu rumah tangga. Dan profesi ibu rumah tangga pun menurutku sangat mulia, bahkan melebihi ibu-ibu profesor. Hal ini karena, kepedulian dan kepekaan mereka terhadap keluarga dan orang lain ternyata lebih tinggi. Mereka tidak lagi memikirkan diri sendiri, namun untuk orang lain (untuk suami dan anak2). Seperti halnya, pagi sudah bangun siapkan sarapan untuk siapa?? ya untuk suami dan anak2, Siang2 belanja untuk makan malam dan siang suami dan anak2. Serta kegiatan lainnya yang hampir seluruhnya jika diukur di dedikasikan untuk orang lain. Hebat kan??
Sedangkan, jujur wanita karir, bekerja... untuk apa? untuk bisa beli baju bagus, sepatu mahal yang bermerk atau beli kosmetik tanpa harus minta dari suami. dan hal tersebut untuk siapa? (ya...untuk diri mereka sendiri). walau tak dipungkiri, wanita bekerja pun juga untuk membantu perekonomian keluarga.

Sekali lagi, kita sebagai wanita berhak untuk memilih dan menentukan jalan hidup yang kita ingin jalani sesuai dengan keyakinan dan kekuatan kita masing-masing. Aku sangat menghargai para wanita karir yang sukses dalam karir dan keluarga, juga sangat salut dengan para ibu rumah tangga yang sukses mengantar anak2 dan suami mereka menjadi orang yang hebat dimasyarakat. walaupun, ada wanita karir yang gagal dalam rumah tangga, maupun ibu rumah tangga yang gagal mendidik anak-anaknya. Sekarang, tinggal kita yang memilih....
karena kita akan dimintai pertanggungjawaban akan rumah tangga yang kita jalani selama didunia.. bukan rumah orang lain (alias kantor) yang kita habiskan sebagian hidup disana ketika bekerja..

Semoga Allah senantiasa membimbing hidup kita, dan mengampuni segala keterbatasan kita.. amin...
hidup adalah pilihan...dan setiap pilihan ada konsekuensi yang mengikutinya.. hanya keberaniaan dan motivasi yang kuat yang akan membuatnya semakin ringan untuk pilihan tersebut diambil dan dijalani, seberat apapun konsekuensinya.

Selamat memilih, wahai ibu... :-) teman-temanku semua... :-)
aku telah belajar banyak dari diri2 kalian..

Selasa, 06 September 2011

I N D O N E S I A

Pada awalnya, memang tidak terbayang, seperti apakah ritme kerjaku di kantor ku sekarang. Tapi, memang segala konsekuensi-suka-duka harus dijalani dan diterima dengan ikhlas. Seperti salah satu dokumentasi perjalananku selama aku kurang lebih sudah hampir 3 tahun bekerja di kantor ku sekarang.

Tak terbayang, bisa pergi ke beberapa provinsi di Indonesia seperti ini. Flash back --> Sebelum ku bekerja, hanya satu kali, aku merasakan naik pesawat terbang dari Malang menuju Jakarta-. Selebihnya TIDAK pernah. Tapi, alhamdulillah,dengan aku masuk kerja- aku bisa "melancong" gratis ke beberapa tempat yang sering ku dengar dahulu, tapi belum pernah ku datangi (walaupun masih sedikit sekali)..

Namun, memori ini rasanya sayang jika tidak di dokumentasikan. Sekedar untuk berbagi pengalaman karena tentunya bahkan lebih banyak diantara teman2 semua - yang bahkan sudah pergi ke berbagai negara di luar negeri- sedangkan saya.. Indonesia saja belum semuanya dijelajahi. Tapi, hal ini tidak mengurungkan niat ku, untuk sekedar me"memori"kannya dalam blog ini, karena kelak, aku pasti akan tersenyum2 mengingatnya dan dapat diceritakan ke anak-cucu kelak..sebuah cerita yang bermanfaat sekaligus menyenangkan (tidak ada maksud lain)

Yogyakarta-2011


Yogyakarta, menjadi salah satu tujuan perjalanan ku dikarenakan kami mengadakan workshop di sana. Kami menginap di Hotel Novotel. Namun, saya khususnya dapat mengunjungi beberapa tempat di sana. Kampus UGM, kaliurang, dan tentunya Gunung Merapi yang kemarin baru saja meletus dengan dahsyatnya (salah satu bukti kekuasaan Allah). Saya sangat tertarik berkunjung kesana, sekalipun jalannya sangat jauh dan berliku dari tempat kami menginap, tapi alhamdulillah, kami sempat ke sana. Saya melihat betapa hancurnya tempat tinggal penduduk disana karena wedus gembel (sebutan untuk awan panas), pohon-pohon yang hanya tinggal ranting kering, jalan yang masih berabu dan juga sisa-sisa puing bekas rumah yang hancur. Subhanallah... Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Saya dan teman saya pun sempat melihat dokumentasi foto2 kejadian yang dijual di warung-warung. Sungguh dahsyat memang bencana ketika itu... Perjalanan kali ini, mengajarkan kepada saya, bahwa Allah Maha Kuasa Atas segala sesuatu, dan kita sungguh kecil dihadapanNYa..

Martapura-2011


Ini adalah kali kedua saya menginjakkan kaki di Pulau Kalimantan, sebelumnya saya telah datang ke Kalimantan Timur (Balikpapan, Samarinda). Kali ini, kesempatan saya berkunjung ke Kalimantan Selatan, Banjarmasin. Sesampainya di bandara, kesan pertama saya adalah PANAS. Sungguh udara di sana sangat PANAS. Begitu juga ketika kami sampai di Martapura, tempat menjual batu2 perhiasan indah yang sering dibicarakan orang banyak. dan ternyata Harga Batu-batu indah disana sangat mahal jua. Kebetulan, saya kurang suka dengan perhiasan semacam itu, jadilah kegiatan ke Martapura, menjadi pengalaman berharga saja untuk saya.

Selain ke Banjarmasih, saya juga sempat menginjakkan kaki di Provinsi Kalimantan Tengah, (sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui) kira-kira seperti itulah gambaran perjalanan kemarin. Hal ini dikarenakan, ada keperluan salah satu bos saya, sehingga kami melewati perjalanan darat menuju Palangkaraya. Sekalipun jalannya sangat jauh dan cukup berliku, namun Alhamdulillah, penumpang tidak ada yang muntah.. Termasuk para bumil.. :-) Nice trip..

Selain itu, Kami, berhenti di Jembatan Barito yang terkenal cukup panjang (mengingatkanku akan perjalanan ke Suramadu tempo lalu) .. ya namun yang namanya jembatan ya gitu gitu aja.. heheee.. Sesampainya di Kalimantan Tengah, saya mendengar banyak cerita tentang perang saudara yang dulu sempat terjadi diantara kaum dayak dengan pribumi disana. (kesan : Sangat menyeramkan). Dimana menurut cerita, parang bisa jalan sendiri dan mengenai siapapun orang yang ada..
Perjalanan menuju Kalteng, kami tempuh pada hari yang sama, disaat kami baru sampai dari Jakarta, dan pada hari itu pula, kami kembali ke Banjarmasin. Bisa dibayangkan betapa kuatnya kami?? Hufh..
Melelahkan...

Bali-2010


Bali, adalah salah satu tempat favorit untuk dijadikan recommended place to visit. Ya, gmana nggak, sekalian kerja, ya sekalian juga jalan-jalan. Kebetulan, kami dapat penginapan yang persis berada di depan Pantai Kuta, jadi ketika membuka jendela, pemandangan Pantai Kuta sudah bisa terlihat dengan sangat jelas.
Banyak yang bilang, Bali adalah tempat yang romantis,ehmmm,,, ada benarnya.. tapi, juga menjadi tempat godaan karena banyak bule-bule yang berbikini ria disana. So..harus kuat-kuat iman de. Tapi, kita tak melihat hal tadi, yang menjadi Bali istimewa, adalah memang karena banyak tempat-tempat indah disana. Salah satunya Jimbaran, yang menjadi tempat paling romantis bagi pasangan yang sedang berbulan madu. Saya mendapat kesempatan makan malam di Jimbaran dengan para bos2. (dalam hati: kalau bukan karena kerjaan, mana mungkin saya bisa makan disini, Gratis lagi, bisa makan enak lagi...Alhamdulillah). Pada saat itu, saya melihat pasangan suami istri yang baru saja menikah (sepertinya asal Negara Asia juga), menyewa satu meja makan, persis menghadap laut, lantas di payungi dengan payung khas Bali, sembari berfoto-foto dan saling menikmati keindahan alam dan makanannya tentu.. (Mereka pake jasa travel sepertinya, secara ada yang mondar mandir nanya ini itu ke mereka.. dalam hati mereka mungkin (ganggu aja ni) hehee)..
Bali... tempat yang indah.. untuk suatu waktu dikunjungi kembali... :-)

Lain-lain


Selain, tempat-tempat diatas, saya juga sempat berkunjung ke Semarang, Pekanbaru, Bangka Belitung, Sulawesi Tengah (Palu). tempat-tempat tersebut membawa keistimewaan di hati saya. Terlebih seperti Bangka Belitung, subhanallah... pantai disana... Indah Banget Ciiinn... Pasir Putih Ciiin,,, Romantis banget de. Tapi, karena masih sepi, rada serem juga si, kalo pergi kesana cuma sendirian...
Selain itu, Palu, juga punya pantai pasir putih loh... Saya juga sempat naik perahu untuk melihat terumbu karang di laut sana,,, indah nya... Setelah itu makan Kaledo yang enaknya.... BAngettddd... :-) Perjalanan di sana sangat berkesan.. dan memang setiap perjalanan memang punya kesan2 yang sangat mendalam untuk ku khususnya..

Indonesia sangat luas, dan banyak hal yang bisa disyukuri dari keindahan alam Indonesia. Terlebih dengan adanya pesawat terbang, kita bisa menjangkau tempat yang jauh hanya dengan beberapa jam (subhanallah). Semoga pekerjaan ini bisa bermanfaat bagi banyak orang, karena bekerja (menurutku) tidak hanya untuk mendapatkan "uang" untuk kelayakan hidup, tapi harus lebih dari itu..yang dapat menyemangati dan memotivasi langkah kita setiap datang bekerja.

Salam Super!
Menanti cerita perjalanan selanjutnya..

Senin, 05 September 2011

Selamat Ulang Tahun Ayah

Hari ini adalah hari ulang tahun suamiku yang ke-25. Alhamdulillah, semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan juga keberkahan dalam kehidupan kami agar kami dapat berada dalam ketaatan selalu (amin). Saat ini juga, menjadi pertanda bagi kami, untuk senantiasa memperbaiki kualitas diri dari hari ke hari, bersabar dengan segala ujian dan bersyukur dengan segala nikmat yang telah Allah anugrahkan..



Ya Allah..anugrahkanlah kepada kami, keturunan yang dapat menjadi penyejuk hati kami (amin)..

Ulang tahun ayah ke-25
di tahun pertama pernikahan kami
6 September 2011